Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, diketahui telah menggunakan keberasaan organisasi masyarakat ormas Gerakan Rakyat sebagai strategi untuk mempertahankan eksistensi politiknya. Menurut analisa dari pengamat dan akademisi dari Universitas Brawijaya, Verdy Firmantoro, langkah Anies menuju ormas Gerakan Rakyat dapat diinterpretasikan sebagai strategi politik jangka panjang dalam menjaga kehadiran di panggung politik. Meskipun tidak menempati jabatan struktural di dalam ormas, Anies tetap dapat memanfaatkan Gerakan Rakyat sebagai bagian dari jaringan politiknya.
Dalam pandangan Verdy, keberadaan Anies di Gerakan Rakyat dapat mengambil hati publik yang merasa tidak puas dengan kebijakan pemerintah, membantunya muncul sebagai figur alternatif dalam kontestasi menuju Pilpres 2029. Namun, untuk mempertahankan momentum, Gerakan Rakyat perlu membangun akar rumput yang kuat dan tidak hanya dianggap sebagai pergerakan simbolik semata.
Deklarasi resmi ormas Gerakan Masyarakat dihadiri langsung oleh Anies Baswedan sendiri di bulan Februari 2025, menunjukkan komitmen dan pengaruh Anies terhadap ormas tersebut. Dengan memastikan eksistensinya dalam ormas Gerakan Rakyat, Anies dapat secara efektif mempertahankan basis pendukungnya dan memperluas pengaruhnya menjelang Pilpres 2029. Artinya, langkah politik Anies melalui ormas tersebut disusun dengan pertimbangan yang matang untuk menciptakan fondasi yang kuat dalam persaingan politik di masa depan.