Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap manajemen The Escape Hawaii terkait kematian seorang wanita IA (18) setelah minum minuman keras di tempat hiburan tersebut.
“Manajemen Hawaii sudah dipanggil untuk memberikan keterangan di Dinas Pariwisata, sehari sebelumnya,” kata Kepala Seksi Industri Pariwisata Suku Dinas Parekraf Jakarta Barat, Sanyoto saat dihubungi di Jakarta pada Jumat.
Namun, Sanyoto menyatakan bahwa hasil pemeriksaan terhadap manajemen Hawaii belum dapat diungkapkan karena pemeriksaan dilakukan di tingkat dinas.
“Tentang hasil pemeriksaan manajemen Hawaii itu dari dinas. Jika saya sampaikan, masih simpang siur. Oleh karena itu, harus dari dinas. Saya akan meminta keterangan yang lengkap (ke Dinas), agar tidak simpang siur,” kata Sanyoto.
Setelah pemeriksaan terhadap manajemen Hawaii, Dinas Parekraf DKI Jakarta mengirim surat ke Polsek Tamansari untuk meminta penyelidikan lebih lanjut.
“Kemudian dinas akan mengirim surat ke Polsek Tamansari untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Namun, belum ada jawaban dari Polsek,” ungkap Sanyoto.
Panggilan terhadap manajemen Hawaii dilakukan untuk mencari tahu mengapa korban berusia 18 tahun diperbolehkan masuk dan minum minuman keras di tempat tersebut, padahal aturan hanya memperbolehkan pengunjung berusia 21 tahun ke atas.
Berdasarkan data, Pergub DKI Jakarta Nomor 18 Tahun 2018, khususnya pada pasal 38 ayat (2) bagian (g) menyatakan bahwa penyelenggara usaha pariwisata harus mencegah pengunjung di bawah umur 21 tahun membeli dan mengonsumsi minuman beralkohol di tempat usaha tersebut.
Seorang wanita berinisial IA (18) meninggal setelah minum minuman keras yang diberikan oleh seorang wanita tak dikenal di salah satu tempat hiburan malam di Maphar, Tamansari, Jakarta Barat, pada Jumat dini hari.
Kapolsek Metro Tamansari, Kompol Adhi Wananda menyatakan bahwa berdasarkan saksi, korban mengeluarkan busa dari mulutnya setelah minum minuman keras tersebut.
