Pemerintah Kota Jakarta Pusat telah berkomunikasi dengan psikolog di wilayah Kemayoran untuk memberikan pendampingan kepada siswa yang menjadi korban perundungan di salah satu sekolah di Kemayoran.
“Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, menyatakan, ‘Kita akan mendatangi sekolah tersebut dan berkomunikasi dengan psikolog klinis di Kemayoran untuk memberikan pendampingan’,” di Jakarta, Kamis.
Dhany berharap pendampingan tersebut dapat membantu siswa tersebut pulih dan kembali ke kondisi normal untuk melanjutkan kegiatan belajar.
Peristiwa perundungan terjadi di salah satu sekolah di Jalan Kepu, Kemayoran, Jakarta Pusat. Korban perundungan, SA, tidak datang ke sekolah dan orang tuanya yang sehari-hari berjualan curiga dengan perilaku anaknya. Dari situ diketahui bahwa anak tersebut menjadi korban perundungan oleh teman sekelas.
Kejadian perundungan terjadi pada bulan Agustus 2024, saat anak tersebut baru saja menjalani operasi usus buntu namun disuruh untuk ikut mendekorasi ruang kelas menyambut HUT RI.
SA merupakan siswa berprestasi yang pernah menjadi juara dua lomba badminton se-Jakarta Pusat. Pemerintah Kota Jakarta Pusat pentingnya edukasi siaga bencana, tawuran, dan menghentikan perundungan sejak dini, terutama di lingkungan sekolah.
“Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, menekankan bahwa isu tentang menghentikan perundungan, tawuran, dan kesehatan reproduksi perlu ditanamkan sejak dini pada generasi muda,” di Jakarta, Jumat.
Menurut Dhany, penting untuk memberikan tahapan edukasi kepada anak-anak dan remaja sejak dini oleh orang tua dan guru terkait kasus-kasus yang marak terjadi.
