update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas
Berita  

Lelang Sukuk Semakin Diminati oleh Investor Lokal

Minat investor asing berkurang setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memberikan isyarat bahwa mereka akan terus menaikkan suku bunga. Hal ini terlihat dari jumlah penawaran pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang diadakan oleh pemerintah. Pada lelang ini, terdapat enam seri SBSN yang ditawarkan, namun jumlah penawaran dari investor asing hanya mencapai Rp 1,38 triliun dari total penawaran Rp 41,38 triliun. Artinya, hanya 3,33% penawaran yang berasal dari investor asing, sementara sisanya adalah dari investor dalam negeri.

Jumlah penawaran dari investor asing pada lelang kali ini jauh lebih rendah dibandingkan lelang-lelang sebelumnya yang mencapai Rp 3,5-6 triliun. Bahkan, pada lelang SBSN tanggal 23 Mei, jumlah penawaran dari investor asing mencapai Rp 6,9 triliun. Pemerintah hanya menyerap utang sebesar Rp 7 triliun dari seluruh penawaran yang masuk.

Dari penawaran asing yang masuk kali ini, pemerintah hanya menyerap Rp 76,5 miliar, yang merupakan jumlah yang jauh lebih kecil dibandingkan lelang-lelang sebelumnya yang mencapai di atas Rp 1 triliun.

Pasar keuangan Indonesia, terutama pasar Surat Berharga Negara (SBN), sedang menghadapi arus modal asing yang keluar (capital outflow) yang mengarah ke penjualan aset berdenominasi rupiah setelah The Fed tetap hawkish. The Fed telah memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga saat ini, namun mengisyaratkan bahwa akan ada dua kenaikan suku bunga dalam tahun ini. Hal ini berdasarkan proyeksi The Fed yang memperkirakan suku bunga akan berada di kisaran 5,5-5,75% pada tahun 2023 dari 5-5,25% sebelumnya.

Chairman The Fed Jerome Powell menjelaskan bahwa The Fed masih perlu waktu untuk melihat dampak kenaikan suku bunga terhadap ekonomi AS. Keputusan tentang suku bunga ke depan akan sangat bergantung pada perkembangan data ekonomi.

Namun, keputusan The Fed ini telah menurunkan minat investor asing dalam berinvestasi di Indonesia.

Exit mobile version