Pertarungan Harga Diri PDIP di PSU Pilgub Papua: Analisis Terperinci

PDIP memang menjadi partai besar dan mengakar di Tanah Papua, dan hal ini ditegaskan oleh anggota DPD RI, Paul Finsen Mayor (PFM), bahwa Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua merupakan pertaruhan harga diri PDIP sebagai partai yang disegani di sana. Dalam Pilgub Papua, PDIP mengusung pasangan Benhur Tomi Mano-Constant Karma (BTM-CK) dan harus bersaing dengan koalisi 16 partai dengan calon Matius Fakhiri-Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen. Menurut Senator PFM, pertarungan ini merupakan soal harga diri PDIP dan keluarga Soekarno di Papua.

Ia menyatakan bahwa kemenangan BTM-CK artinya keluarga Soekarno bisa mempertahankan eksistensinya di Papua, sementara kekalahan berarti sebaliknya. PFM meyakini bahwa penting bagi keluarga Soekarno untuk memainkan peranan yang efektif dalam memenangkan calonnya. Beliau juga menyoroti harapan masyarakat terhadap peran Ibu Mega dan Sekjen Hasto beserta jejaring keluarga Soekarno lainnya dalam menunjukkan kekuatan PDIP.

PSU Pilgub Papua masih dalam proses di Mahkamah Konstitusi setelah BTM-CK mengajukan gugatan, dan PFM meyakinkan bahwa MK akan memutus perkara secara adil dan transparan. Di tengah proses hukum ini, PFM mengingatkan agar tidak ada pihak yang mengintervensi MK, karena rakyat Papua menantikan keadilan. Suara rakyat harus dihormati dan kepercayaan terhadap demokrasi harus dipulihkan. Artinya, jika rakyat menginginkan kemenangan pasangan BTM-CK, hasilnya tidak boleh diubah.

Source link

Exit mobile version