Pada operasi penyelam dan teknologi sonar canggih untuk mencari KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam, TNI AL mengerahkan tim pada hari ketiga di perairan selat Bali. Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya menjelaskan bahwa tim penyelam yang telah diterjunkan memiliki pengalaman yang memadai. Mereka akan menjalankan misi pencarian dengan kedalaman mencapai 40 hingga 50 meter.
Selain itu, unsur utama laut TNI AL, KRI Pulau Fanildo equipped dengan sonar bawah laut juga turut diterjunkan. Tim akan bekerja sama dengan tim SAR lainnya dalam upaya pencarian. Teknologi seperti side scan sonar, echosounder, dan magnetometer digunakan untuk mencari kapal yang tenggelam.
Alit mengungkapkan bahwa arus laut yang kuat dan kedalaman palung di selat Bali menjadi tantangan tersendiri dalam misi penyelaman bawah laut ini. Oleh karena itu, penyelaman akan dilakukan dengan memperhitungkan kondisi arus untuk menjamin keselamatan dan efektivitas proses. Hingga saat ini, sebanyak 36 korban telah ditemukan, di mana 30 selamat, 6 meninggal dunia, dan 29 masih dalam pencarian. Semoga usaha pencarian ini dapat membuahkan hasil positif.