Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025 melambat menjadi 4,87% akibat tekanan dari gejolak ekonomi global dan perlambatan daya beli. Direktur Utama Bank Muamalat, Imam Teguh Saptono, menilai bahwa tekanan ekonomi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor termasuk kenaikan tarif impor Amerika Serikat. Meskipun demikian, ekonomi Indonesia masih cukup tangguh dan memiliki kesempatan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kembali, terutama didukung oleh konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor.
Dalam menghadapi kondisi ini, sektor perbankan termasuk bank syariah tetap fokus pada sektor konsumsi dan industri hilir. Bank Syariah juga didorong untuk memanfaatkan potensi ekosistem halal sebagai peluang untuk mendorong pertumbuhan. Bagaimanakah strategi ekspansi Bank Muamalat dalam menghadapi gejolak ekonomi global? Untuk informasi lebih lanjut, saksikan dialog antara Syarifah Rahma dengan Direktur Utama Bank Muamalat, Imam Teguh Saptono dalam program Power Lunch di CNBC Indonesia pada hari Kamis, 12 Juni 2025.
Bank Syariah Berperan Penting di Tengah Goncangan Ekonomi
