Dalam hasil survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA, Direktur KCI LSI Denny JA, Adjie Al Faraby menjelaskan tentang dua rapor merah yang menjadi alarm sosial bagi Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Survei ini dilakukan pada 16–31 Mei 2025 dengan metode multi-stage random sampling terhadap 1.200 responden. Adjie menjelaskan bahwa terdapat empat alasan utama yang menjadi penyebab tekanan ini. Pertama, dalam tahap awal implementasi, program unggulan seperti makan bergizi gratis, hilirisasi, Danantara, dan Koperasi Merah Putih masih dalam tahap uji coba sehingga dampak nyatanya belum dirasakan oleh publik. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang tercatat di bawah 5% di kuartal ini, terlalu lemah untuk menyerap tenaga kerja dengan baik. Ketiga, ekspektasi yang terlampau tinggi dari rakyat terhadap pemerintahan baru. Dan yang keempat adalah gelombang PHK masif yang mempengaruhi berbagai sektor.
Meskipun terdapat dua rapor merah, kepuasan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran tetap tinggi. Menurut Adjie, terdapat empat penjelasan untuk fenomena ini, antara lain popularitas personal Prabowo, fase honeymoon politik, persepsi akan arah yang benar, dan ketiadaan oposisi yang mampu bersaing dengan narasi pemerintah. Survei ini menunjukkan lima rapor biru yang menandakan stabilitas dan dua rapor merah yang menjadi alarm sosial. Hasil survei ini memiliki margin of error ±2,9% dan didukung oleh riset kualitatif, wawancara mendalam, FGD, dan analisis media.