Pada Jumat, 23 Mei 2025, pemerintah telah memberikan insentif bagi penggunaan motor listrik, terutama untuk produk lokal sejak dua tahun yang lalu. Namun, kebijakan insentif ini tidak dilanjutkan pada tahun ini. Insentif pertama kali diberlakukan pada bulan Maret 2023 untuk pembelian baru atau konversi motor listrik. Namun, karena persyaratannya dianggap terlalu rumit, aturan tersebut kemudian diubah pada bulan Agustus untuk memudahkan masyarakat.
Perubahan aturan ini diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 21 Tahun 2023 yang mengubah Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Dua. Melalui peraturan ini, syarat untuk mendapatkan subsidi sebesar Rp7 juta untuk pembelian satu unit motor listrik hanya memerlukan KTP yang berlaku untuk satu nomor induk kependudukan (NIK) yang sama.
Pada tahun 2023, anggaran insentif motor listrik mencapai Rp1,75 triliun dengan alokasi 200 ribu unit motor listrik baru dan 50 ribu unit konversi. Anggaran ini meningkat menjadi Rp5,25 triliun pada tahun 2024, dengan alokasi 600 ribu unit motor listrik baru dan 150 ribu unit konversi. Namun, pada tahun 2024, kebijakan ini berubah dan hanya 50 ribu unit motor listrik yang memenuhi syarat untuk insentif.
Di tahun 2025, setelah pergantian presiden dan jajaran menteri, insentif untuk motor listrik buatan lokal sudah tidak berlaku. Beberapa produsen, termasuk PT Ilectra Motor Group yang memproduksi Alva, mendesak pemerintah untuk menghidupkan kembali insentif tersebut guna mendongkrak penjualan motor listrik. Meskipun tanpa insentif, penjualan Alva tetap stabil karena produk ini ditujukan untuk segmen menengah ke atas.
Produsen meminta kejelasan dari pemerintah terkait insentif yang akan diberikan untuk motor listrik buatan lokal agar konsumen bisa memahami dengan jelas kapan dan bagaimana cara menggunakannya. Meskipun tanpa insentif, penjualan motor listrik Alva tidak terlalu terdampak, namun harga yang cukup tinggi masih menjadi kendala bagi sebagian orang. Meski demikian, penjualan motor listrik lokal terus berjalan dengan baik meskipun tanpa keringanan pemerintah yang sebelumnya ada.