Berita  

Pelajar Jombang Bajak Sejarah Prasasti Gurit

Pelajar Jombang Bajak Sejarah Prasasti Gurit

Dalam menciptakan kesadaran sejarah pada Hari Pendidikan Nasional, siswa SDN Kepuhrejo 1 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menghadiri acara pembelajaran di luar kelas dengan mengunjungi Situs Prasasti Gurit. Situs ini, yang berlokasi di Desa Katemas, hadir sebagai peninggalan sejarah penting dari masa pemerintahan Raja Airlangga. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk membangkitkan minat siswa terhadap sejarah dan budaya bangsa sejak dini. Para siswa didampingi oleh kepala sekolah dan guru-guru mereka saat mendengarkan penjelasan dari juru pelihara situs, Badri, mengenai nilai historis dan makna Prasasti Gurit.

Badri menjelaskan bahwa Prasasti Gurit, yang sebenarnya bernama Prasasti Munggut, berisi penetapan Desa Mungut sebagai daerah perdikan bebas pajak pada tahun 1022 Masehi. Prasasti tersebut terbuat dari batu andesit berbentuk segi lima dan memuat informasi penting tentang kutukan bagi pelanggar, aturan peribadatan, batas wilayah, kegiatan perdagangan, serta perkembangan seni dan budaya pada masa itu. Teks prasasti ditulis dalam aksara kuna berbahasa Sansekerta di kelima sisinya.

Setelah mendengarkan penjelasan, para siswa mengikuti sesi tanya jawab dan merangkum kunjungan mereka, yang dipimpin oleh Kepala SDN Kepuhrejo 1, Sri Murdiantini. Kepala sekolah tersebut berharap bahwa pengalaman langsung mengunjungi peninggalan sejarah akan memberi inspirasi kepada siswa untuk belajar lebih giat serta membentuk karakter mereka. Kunjungan ke situs bersejarah seperti Prasasti Gurit diharapkan dapat menambah wawasan siswa, menanamkan rasa cinta tanah air, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya.

Kegiatan belajar di lapangan seperti kunjungan ke Prasasti Gurit dianggap sebagai pengalaman berharga bagi siswa dalam menambah pengetahuan, menumbuhkan empati, dan rasa tanggung jawab terhadap menjaga peninggalan sejarah bangsa. Keseluruhan kegiatan ini tidak hanya sebagai kunjungan biasa, tetapi sebagai pembelajaran kontekstual yang dapat membentuk karakter dan meningkatkan kesadaran sejarah pada diri siswa.

Source link