Program Primadona Prabowo-Gibran: Makan Bergizi Gratis?

Hasil survei kinerja 100 hari Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini menjadi sorotan. Program makan bergizi gratis (MBG) mencuat sebagai unggulan dalam periode pemerintahan tersebut. Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas generasi mendatang. Namun, di balik potensi positifnya, program MBG ini dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari implementasi yang kompleks hingga isu anggaran dan komunikasi publik yang kurang efektif.

Implementasi program makan bergizi gratis mengalami kendala distribusi tidak merata di wilayah terpencil dan infrastruktur yang belum siap. Hal ini menyebabkan keterlambatan pelaksanaan program di beberapa tempat serta kesenjangan manfaat yang diterima masyarakat. Tantangan lainnya adalah biaya besar yang dibutuhkan program ini dan keberlanjutan sumber pendanaannya. Kritik dari oposisi dan narasi negatif di media sosial juga menjadi hambatan bagi program ini.

Menurut Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, dibutuhkan langkah-langkah perbaikan seperti komunikasi yang lebih baik, optimalisasi logistik, dan pendanaan yang berkelanjutan untuk meningkatkan keberhasilan program ini. Dia menegaskan bahwa 100 hari pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran adalah momen krusial dalam pembuktian janji seorang Presiden dan pengujian visi seorang pemimpin. Lingkaran Survei Indonesia menggunakan pendekatan Weight Scoring Model dan Aplikasi LSI Internet dalam mengevaluasi periode 100 hari tersebut, fokus pada lima dimensi utama seperti dampak strategis, keberlanjutan, sentimen publik, dan dukungan politik.

Metode ini tidak hanya menunjukkan angka, tetapi juga substansi dan dampak kebijakan terhadap masyarakat serta respons masyarakat terhadap program-program pemerintah. Ardian menekankan bahwa evaluasi ini menciptakan peta yang jujur mengenai capaian dan perbaikan yang diperlukan dalam pemerintahan. Dengan demikian, keberhasilan Pemerintahan Prabowo-Gibran tidak hanya dilihat dari angka kepuasan semata, melainkan dari bagaimana respons pemerintah terhadap kebutuhan rakyat dan visi yang diusung di tengah kompleksitas tantangan nasional dan global.

Exit mobile version