update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas
Berita  

Alasan Mengapa RI Harus Belajar Dari Malaysia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Kinerja perekonomian syariah di Indonesia mencatat prestasi gemilang, dengan pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah sebesar 14,07% secara tahunan pada Mei 2024. Hal ini melampaui pertumbuhan pembiayaan konvensional yang hanya tumbuh 12,15% secara tahunan. Meskipun demikian, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyoroti bahwa Indonesia perlu belajar dari Malaysia dalam mengembangkan ekonomi syariah, terutama perbankan syariah.

Dian menekankan bahwa komitmen dan keterlibatan pemerintah, otoritas, dan pemangku kepentingan sangat kuat di Malaysia dalam mengawal perkembangan perbankan syariah. Hal ini menjadi contoh yang perlu diikuti oleh Indonesia agar dapat mengembangkan sektor perbankan syariah dengan komitmen yang kuat.

Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam kinerja perekonomian syariah setelah Malaysia dan Arab Saudi. Dukungan dari populasi muslim yang mencapai 280 juta penduduk turut mendorong pertumbuhan sektor perbankan syariah di Indonesia. Namun, Dian menegaskan bahwa sektor perbankan syariah tidak hanya mengandalkan basis pelanggan muslim, tetapi juga perlu menarik investor atau debitur yang berorientasi bisnis dengan menawarkan produk-produk yang dibutuhkan.

Perbankan syariah perlu terus berinovasi dan menawarkan berbagai produk yang bervariasi untuk menjaga daya saingnya dengan bank konvensional. Dian menekankan pentingnya menawarkan produk yang dapat menarik investor dan debitur yang beragam, baik dalam hal perdagangan maupun investasi.

Demikianlah gambaran mengenai kinerja perbankan syariah di Indonesia dan tantangan yang dihadapi dalam menghadapi kompetisi. Dengan berbagai upaya dan inovasi, sektor perbankan syariah diharapkan terus berkembang dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

Source link

Exit mobile version