update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas

Pendidikan Jakarta Barat tindaklanjuti kasus siswa SMA yang tewas tertabrak kereta

Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat (Sudindik Jakbar) sedang menindaklanjuti kasus siswa SMA yang tewas tertabrak kereta api di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, pada Kamis (18/7) yang diduga terlibat dalam tawuran. Kepala Sudin Pendidikan Jakbar, Diding Wahyudin, mengatakan bahwa langkah awal yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melengkapi identitas korban.

“Sedang berkoordinasi dengan tim di bawah. Kita belum mengetahui korban berasal dari sekolah mana,” ujar Diding dalam konferensi pers di Jakarta, pada Jumat. Sampai saat ini, Sudin Pendidikan Jakbar juga belum menerima informasi dari pihak kepolisian mengenai data korban.

“Polisi belum memberikan laporan. Informasi terkait korban masih kami terima dari tim kami sendiri. Namun, kami meminta identitas korban yang lengkap terlebih dahulu,” tambah Diding. Diding juga meminta orang tua untuk lebih tegas dalam mengawasi perilaku anak-anak di luar jam sekolah.

“Terutama orang tua dan masyarakat. Orang tua harus menjaga anak-anaknya, hindari agar tidak berkeluyuran di luar jam sekolah, bimbinglah mereka dengan baik,” kata Diding. Masyarakat juga diminta untuk segera melaporkan jika ada murid sekolah yang terlibat dalam tawuran.

“Bila menemukan kasus tawuran, laporkan segera. Jika memungkinkan, foto saja untuk mempercepat penanganan. Agar pembinaan dapat dilakukan dengan cepat,” ujar Diding. Sebelumnya, seorang siswa SMA tewas tertabrak kereta di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat setelah terlibat dalam tawuran di kawasan tersebut pada Kamis (18/7) malam.

“Iya, korban terlibat tawuran. Saat azan Magrib, korban terlibat tawuran dari arah seberang (Kebon Jeruk). Saat kereta lewat, saya meminta untuk mundur! Teman-temannya yang belum terlibat tawuran, dari arah Polres Jakbar, langsung mundur,” kata Penjaga Jalan Lintasan (PJL) Kereta Api, Amarullah Hadi, dalam keterangan pers di lokasi kejadian. Meskipun sudah diingatkan, tawuran di palang kereta tidak dapat dihindari, sehingga korban akhirnya tertabrak dan meninggal.

“Mereka tawuran di palang kereta. Saat kereta dari arah Tangerang mendekat, dua orang hampir tertabrak, satu menghindar, namun korban tidak bisa menghindar. Kereta sedang dalam kecepatan tinggi pada saat itu,” jelas Amarullah. Warga sekitar juga mencoba melerai dan mengingatkan mereka yang terlibat dalam tawuran, namun tidak dihiraukan.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024

Source link

Exit mobile version