update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas
Berita  

Relokasi Warga Dipilih Bupati Lamongan Demi Dapat Hibah Rp 29,8 Miliar dari Bojonegoro

Relokasi Warga Dipilih Bupati Lamongan Demi Dapat Hibah Rp 29,8 Miliar dari Bojonegoro

Irqam
20 April 2024 | 14:04 Dibaca 95 kali

Berita

Bupati Lamongan Yuhronur Effendi saat melakukan pertemuan terbatas dengan Bupati Bojonegoro periode 2018-2023 Anna Muawanah membahas pembangunan Waduk Pejok pada tahun 2022 lalu. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten Lamongan menerima dana hibah Bantuan Khusus Keuangan (BKK) sebesar Rp 29,8 miliar dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2023. Namun ternyata, untuk mendapatkan dana hibah tersebut, Lamongan harus mengorbankan warganya dengan melakukan relokasi.

Informasi yang dikumpulkan menyebutkan bahwa kesepakatan ini diambil oleh Bupati Lamongan Yuhronur Effendi saat melakukan pertemuan terbatas dengan Bupati Bojonegoro periode 2018-2023 Anna Muawanah pada awal tahun 2022. Selain itu, opsi tersebut dipilih karena APBD Lamongan mengalami defisit dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam pertemuan tersebut, Bojonegoro menyatakan kesiapannya untuk memberikan dana hibah puluhan miliar asalkan Lamongan mengorbankan relokasi warganya yang berada di area pembangunan Waduk Pejok di Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro.

Pembangunan Waduk Pejok ini dilakukan sebagai upaya antisipasi banjir dan pengembangan pertanian di beberapa daerah di Bojonegoro yang membutuhkan lahan di wilayah Lamongan sekitar 45 hektar.

Bupati Lamongan Yuhronur Effendi menyampaikan bahwa penerimaan hibah sebesar Rp 29,8 miliar dari Bojonegoro untuk Lamongan harus dilihat dalam konteks manfaat yang lebih luas.

“Kita harus melihatnya dari sudut pandang yang lebih luas untuk kepentingan dan manfaat yang lebih besar, bukan hanya sebatas hibah dan relokasi,” ungkap Yuhronur kepada Suara Indonesia, Kamis (18/04/2024).

Bupati Lamongan yang akrab disapa Pak Yes menjelaskan bahwa sebagian besar warga Lamongan yang akan direlokasi menempati lahan milik Perhutani. Pemerintah setempat juga telah melakukan sosialisasi terkait hal ini.

“Detail teknis terkait pembangunan Waduk Pejok ini masih dalam pembahasan di pemerintah pusat. Sosialisasi dan hal terkait sudah berlangsung sejak dulu,” ujarnya.

Pak Yes juga menyebutkan bahwa pertimbangannya menerima tawaran Bojonegoro dan mengorbankan warga Lamongan ini tidak hanya sebatas barter. Melainkan dana hibah yang diterima akan digunakan untuk perbaikan ruas jalan di wilayah Sukorame-Slaji, Lamongan.

Perbaikan Jalan Sukorame-Slaji, tambah Pak Yes, sangat penting karena jalan tersebut juga digunakan oleh warga Bojonegoro untuk menuju Jombang maupun Mojokerto.

“Kerjasama semacam ini adalah hal yang lazim dalam kerjasama antar daerah. Sejauh yang saya ketahui, Bojonegoro juga membantu Tuban dan Blora,” tutupnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Mahrus Sholih

Exit mobile version