“Kemitraan Megawati dan Pemerintah Prabowo: Peluang dan Tantangan”

Pada hari Sabtu, 11 Januari 2025, pukul 06:11 WIB, Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah mengungkapkan bahwa ia diutus oleh Ketua Umum partainya, Megawati Soekarnoputri, untuk bertemu dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada tanggal 17 Oktober 2024. Dalam pertemuan tersebut, salah satu dari delapan amanat yang diberikan Megawati kepada Basarah adalah bahwa PDI Perjuangan tidak menganut paham sistem pemerintahan presidensial dan tidak mengenal istilah oposisi. Megawati juga menegaskan bahwa PDIP akan menjalankan perintah ideologis Pancasila untuk menerapkan prinsip gotong royong. Basarah juga menegaskan bahwa PDIP akan bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo Subianto, sesuai dengan pesan Megawati, namun tidak akan mengirimkan kader mereka ke dalam kabinet.

Selain itu, Basarah juga mencatat bahwa sikap politik PDIP terhadap pemerintahan Prabowo akan diumumkan setelah Kongres VI PDI Perjuangan pada pertengahan tahun 2025. Megawati dan Prabowo memiliki hubungan persahabatan yang kuat, yang menjadi landasan komunikasi dan koordinasi antara keduanya. Persahabatan ini telah berlangsung sejak tahun 2009 ketika keduanya berpasangan sebagai calon presiden dan wakil presiden. Keputusan mengenai sikap politik PDIP terhadap pemerintahan Prabowo Subianto akan ditentukan dalam Kongres partai, sebagai wadah tertinggi partai untuk mengambil keputusan politik yang berkelanjutan.