Peta persaingan calon ketua umum (caketum) PPP menjelang Muktamar X mulai mengerucut dengan rencana Muktamar yang akan digelar di Jakarta pada 27-29 September 2025. Dua nama besar yang menjadi sorotan adalah Plt Ketua Umum PPP sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono dan mantan Menteri Perdagangan RI (2019–2020) Agus Suparmanto. Mardiono disebut sebagai kandidat terkuat dengan dukungan mayoritas Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP di seluruh Indonesia yang terus mengalir kepadanya.
Pengamat politik Citra Institute, Efriza, menilai kasus yang pernah menyeret nama Agus bisa mengurangi elektabilitasnya, seperti kasus impor pakaian bekas, gula, dan bawang putih. Status Agus yang berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga menimbulkan keraguan karena tradisi kuat PPP dipimpin oleh kader internal. Ketua DPW PPP NTT Djainudin Lonek menegaskan bahwa Mardiono merupakan kader murni PPP dan unggul dari Agus dalam segi struktural partai.
Mardiono semakin percaya diri menghadapi Muktamar dengan dukungan resmi DPW PPP se-Indonesia yang disampaikan melalui deklarasi di Hotel Sheraton, Jakarta. Para kader PPP menegaskan penolakan terhadap calon eksternal. Agus Suparmanto di sisi lain menghadapi jalan terjal dengan rekam jejak kontroversialnya, seperti kasus kebijakan saat menjabat Menteri Perdagangan yang menuai kritik dari publik. Dalam kontes ketum PPP, Mardiono tampak lebih unggul dan diyakini memiliki dukungan lebih kuat daripada Agus Suparmanto.
