Warga Banyuwangi sangat antusias dalam mengikuti uji coba pendaftaran bansos digital di Desa Kemiren. Kabar baik datang dari Banyuwangi sebagai daerah uji coba nasional penerapan digitalisasi bantuan sosial (bansos). Program ini diyakini akan membawa perubahan dalam penyaluran bansos yang lebih transparan, akurat, dan tepat sasaran. Uji coba perdana dilakukan di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, serta Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, Kamis (18/9/2025) dengan dua mekanisme pendaftaran, yaitu melalui aplikasi Portal Perlinsos atau dengan bantuan agen perlinsos.
Para kepala desa di Banyuwangi mengungkapkan bahwa antusiasme warga sangat tinggi terhadap program digitalisasi bansos ini. Dengan sistem baru ini, diharapkan penyaluran bansos bisa lebih tepat dan tidak lagi melewatkan penerima yang seharusnya. Berbagai pihak seperti tokoh agama juga mendukung langkah ini, dengan harapan dapat mengurangi penyimpangan dalam penyaluran bantuan sosial.
Uji coba tersebut disambut baik oleh warga penerima manfaat yang berharap bisa menerima bansos dengan lebih jelas dan transparan. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, turut hadir dalam pemantauan uji coba ini dan menyatakan kegembiraannya melihat antusiasme warga. Digitalisasi bansos memberikan dua opsi pendaftaran, baik melalui aplikasi Portal Perlinsos yang terhubung dengan Identitas Kependudukan Digital (IKD) maupun melalui agen perlinsos di desa/kelurahan.
Menurut Tubagus Nugraha, Direktur Eksekutif Bidang Sinkronisasi Kebijakan Program Prioritas Dewan Ekonomi Nasional, uji coba di Kemiren dan Lateng merupakan langkah awal saja. Mulai bulan Oktober, seluruh warga Banyuwangi akan dapat mendaftar secara digital dengan data yang diverifikasi untuk kevalidan. Digitalisasi bansos ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam penyaluran bansos pada tahun-tahun mendatang.