Ketimpangan Layanan Kesehatan Antara Kota dan Daerah Terpencil: Apa Solusinya?

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Jaminan Sosial, Charles Honoris, mengingatkan pentingnya fokus pada pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata di seluruh Indonesia. Meskipun cakupan jaminan kesehatan nasional telah mencapai 98,3 persen dari total penduduk Indonesia, kualitas layanan kesehatan di lapangan masih jauh dari memuaskan.

Charles menekankan bahwa jaminan kesehatan yang luas harus diimbangi dengan mutu layanan yang merata untuk memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Pada acara Peringatan Hari Keselamatan Pasien dengan tema ‘Seluruh Rakyat Berhak Sehat’, Charles menyoroti tantangan serius dalam layanan kesehatan, seperti ketimpangan antara kota besar dan daerah terpencil serta antrian panjang di rumah sakit.

Seminar yang dihadiri oleh berbagai pilar partai, seperti DPD dan DPC PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia, Anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kab./Kota Fraksi PDI Perjuangan, juga menyoroti keterbatasan sarana dan tenaga kesehatan di daerah terpencil. Charles mendorong penguatan sistem merujuk kesehatan agar lebih efisien dan tidak menumpuk di rumah sakit besar.

Selain itu, Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan, Ribka Tjiptaning, menyoroti masalah kompleks terkait BPJS Kesehatan yang belum mencakup seluruh pasien penyakit. Sebagai tanggung jawab negara, Ribka menekankan pentingnya memastikan seluruh rakyat mendapat pelayanan kesehatan yang layak. Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting partai, seperti Abdullah Azwar Anas, Tri Rismaharini, dan I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Keberadaan masalah ini menunjukkan bahwa walaupun akses layanan kesehatan meningkat, kualitas dan distribusi layanan masih menjadi permasalahan utama. Ini menggarisbawahi pentingnya pembangunan sistem kesehatan yang merata dan berkelanjutan yang memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia.

Source link