Forum Rembuk Anak telah digelar oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagai wadah untuk menghimpun aspirasi anak-anak dalam rangka penyusunan kebijakan daerah. Acara ini diikuti oleh 50 pelajar SMP dan SMA dari berbagai wilayah Banyuwangi, termasuk anak yatim piatu, anak berkebutuhan khusus (ABK), dan siswa homeschooling. Enam isu utama yang dibahas mencakup cyber bullying, kekerasan terhadap anak, perundungan di sekolah, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, dan hubungan dalam keluarga.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyebut forum “Rembuk Anak” sebagai ruang penting bagi anak-anak untuk berbagi ide dan keresahan mereka. Masukan dari anak-anak ini akan menjadi bagian dari penyusunan kebijakan yang ramah anak di Banyuwangi. Para peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka masing-masing.
Dalam forum tersebut, para siswa mengusulkan berbagai inisiatif, seperti pembentukan komunitas anti-cyberbullying, aplikasi edukasi media sosial, wadah aman bagi korban cyberbullying, dan informasi dalam huruf braille di ruang publik untuk anak-anak difabel. Usulan lain termasuk pencegahan kasus pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak yang lebih masif.
Acara ini dianggap inspiratif oleh peserta seperti Jeanny, Ilham, dan Kensi, yang memiliki motivasi yang kuat untuk memberikan kontribusi dalam membangun daerah mereka. Diharapkan usulan dan aspirasi dari Rembuk Anak ini dapat menjadi langkah konkret dalam merubah Banyuwangi ke arah yang lebih baik.