Anggota Komisi II DPR RI, Wahyudin Nooraly, memperingatkan tentang dampak negatif dominasi uang dalam Pemilu yang dinilainya semakin pragmatis dan mengancam kedaulatan rakyat. Dalam acara Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan 2025 di Kota Tegal, hal ini menjadi sorotannya. Menurutnya, pola pemilu yang tergantung pada uang dapat berakibat pada pemodal atau cukong yang menguasai DPR. Goyud juga menyoroti netralitas aparatur negara, integritas penyelenggara pemilu, dan kualitas partisipasi pemilih sebagai isu krusial pasca-Pemilu. Persepsi masyarakat bahwa pemilu saat ini penuh pragmatisme juga disoroti oleh Goyud, yang mendesak pemilih untuk lebih sadar dan tidak hanya memilih berdasarkan iming-iming materi semata. Politik uang dalam pemilu bukan hanya terjadi di kalangan pemilih, tetapi juga dapat merasuki penyelenggara pemilu. Oleh karena itu, Goyud menekankan perlunya seleksi ketat dan uji kelayakan yang fokus pada integritas calon penyelenggara. Pada akhirnya, menjaga independensi penyelenggara pemilu sangat penting agar proses pemilu berlangsung bersih dan jujur, sehingga rakyatlah yang sebenarnya akan menjadi pemenangnya.
Pemilu 2024: Kekhawatiran Dominasi Politik Uang oleh Anggota Komisi II DPR

Read Also
Recommendation for You

Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengadakan acara pelepasan simbolis untuk 3.078 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)…
Kemacetan panjang yang terjadi di perbatasan Maros-Makassar langsung mendapat perhatian dari Kapolres Maros. Pada Kamis…

Bank Syariah Matahari (BSM), yang merupakan konversi dari BPR Matahari Artadaya di bawah naungan Universitas…
Rapat paripurna DPRD Sidoarjo pada Rabu, 16 Juli 2025, menjadi sorotan setelah sejumlah Anggota fraksi…
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kalimantan Timur menjadi kunci evaluasi…