Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin meminta pemerintah untuk menyiapkan langkah konkret dalam mengantisipasi dampak dari konflik Israel-Iran. Menurutnya, pemerintah harus aktif dalam mendorong gencatan senjata melalui keanggotaan Indonesia di organisasi internasional seperti Asean dan PBB. Nurul juga menekankan pentingnya diplomasi kemanusiaan untuk mengakhiri perang, dengan berpegang pada nilai-nilai UUD Republik Indonesia 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan di dunia.
Langkah konkrit lain yang disarankan oleh Nurul adalah melakukan mitigasi dampak dalam negeri, seperti menjaga stabilitas harga energi dan mencegah penyebaran paham ekstrem melalui ruang digital. Dia juga menekankan perlunya suara dari semua pihak, terutama mereka yang aktif dalam politik dan media, untuk menggaungkan dampak buruk dari perang demi mengurangi konflik kemanusiaan.
DPR RI, sebagai lembaga legislatif, akan mendukung penguatan diplomasi Parlemen dan bertindak sebagai pengawas terhadap kesiapan pemerintah dalam menghadapi dampak konflik global. Nurul yakin bahwa Presiden Prabowo Subianto akan responsif terhadap isu-isu dan kejadian tersebut. Dia juga menegaskan dukungan Komisi I DPR RI terhadap kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan mengedepankan keadilan sosial serta resolusi damai yang dilakukan pemerintah.
Tujuan akhir dari semua upaya ini adalah mengakhiri perang antara Iran dan Israel, dengan harapan agar perdamaian dapat terwujud tanpa batasan waktu. Nurul berharap agar perang tersebut segera berakhir dan tidak lagi merusak kemanusiaan, terutama bagi warga di Gaza yang terdampak konflik tersebut.