Lintas sektoral di Kabupaten Banyuwangi sepakat untuk membendung disinformasi di era digital melalui gerakan Banyuwangi Positif. Gerakan ini menjadi perhatian bersama sebagai upaya untuk mengatasi penyebaran disinformasi dan hoaks di tengah arus informasi digital yang masif. Acara yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, jurnalis, dan penggiat media sosial dalam Komunitas Banyuwangi Positif ini melibatkan berbagai elemen strategis, seperti organisasi IJTI, PWI, Banyuwangi Media Sosial Network, pemerintah, TNI-Polri, tokoh agama, tokoh mahasiswa, NGO, dan pengusaha.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, dalam pembukaan forum group discussion (FGD) di Banyuwangi, Jumat (13/6/2025), menyatakan kesepakatan semua pihak dalam membendung disinformasi di era digital. Hal ini penting untuk menjaga pesatnya indeks pembangunan manusia di Banyuwangi. Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers, Muhammad Jazuli, menilai bahwa keterlibatan lintas sektor adalah pendekatan efektif dalam membangun etika bermedia. Gerakan ini diberikan apresiasi oleh Jazuli, yang berharap agar gerakan serupa dapat terus dilanjutkan untuk menjaga ekosistem informasi yang sehat dan bertanggung jawab.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Banyuwangi, Budi Santoso, menambahkan bahwa forum ini menjadi tempat berbagi dan diskusi terbuka antar elemen. Selain itu, Pemerintah Daerah siap mendukung untuk menjadikan Banyuwangi sebagai daerah yang nyaman dalam beraktivitas di media sosial. Diskusi diakhiri dengan deklarasi Banyuwangi Positif, tujuan dari gerakan ini adalah menciptakan citra positif tentang Banyuwangi di ranah digital.
Banyuwangi: Membangun Peradaban Digital Melalui Kolaborasi Lintas Sektor
