Visi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengenai pentingnya Kebun Raya untuk pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia menjadi poin penting dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota Fraksi PDIP se-Kalimantan. Acara yang diadakan di Jakarta Barat pada Sabtu 24 Mei ini mengundang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai narasumber, menekankan pentingnya sinergi antara BRIN dan Pemerintah Daerah (Pemda). Dalam paparannya, Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Dr. Yopi, fokus pada keanekaragaman genetik plasma nutfah Kalimantan, dan menggarisbawahi posisi Indonesia sebagai negara megabiodiversitas global.
Dr. Yopi juga mengungkapkan bahwa keanekaragaman hayati merupakan modal pembangunan berkelanjutan dan sektor penopang kedua terbesar bagi perekonomian Indonesia. Indonesia menghadapi ancaman serius terhadap spesies yang terancam punah, termasuk berbagai jenis tumbuhan, satwa, dan fungi yang tercatat dalam IUCN Red List. Karena itu, pentingnya Kebun Raya dalam konservasi plasma nutfah, penelitian, dan edukasi lingkungan sangat vital.
Penekanan pada peran BRIN dan BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) sebagai think tank dalam pembangunan daerah menjadi sorotan dalam acara tersebut. Memberikan bukti bahwa inisiatif ini adalah bagian dari visi partai, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDIP, Yoseph Aryo Adhi Dharmo, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan di Kalimantan. Lasarus, Ketua DPD PDIP Kalimantan Barat, menggarisbawahi kesiapan kader di daerah untuk memastikan keberlanjutan upaya pelestarian keanekaragaman hayati.
Dalam konteks ini, kearifan lokal masyarakat Dayak dalam menjaga alam menjadi kunci dalam upaya ini. Konsep ‘hutan adalah ibu’ atau ‘tanah adalah darah’ menjadi landasan filosofi hidup bagi masyarakat Dayak, dan dengan adanya Kebun Raya serta kerjasama dengan BRIN, kearifan lokal tersebut dapat diperkuat dengan pendekatan ilmiah untuk menjaga lingkungan secara berkelanjutan. Ini membuktikan bahwa pentingnya kebijakan daerah yang mendukung konservasi dan riset untuk menjaga keanekaragaman hayati Indonesia.