Kecelakaan bus akibat rem blong kembali terjadi di Indonesia, kali ini menimpa bus milik perusahaan Antar Lintas Sumatera (ALS) yang terguling di kawasan Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Bus ini sedang dalam perjalanan dari Bukittinggi menuju Kota Padang saat kecelakaan terjadi. Diduga kecelakaan terjadi akibat rem blong yang membuat bus terguling. Sebanyak 12 orang tewas dan 22 lainnya menerima perawatan intensif di fasilitas kesehatan setempat.
Maraknya kasus kecelakaan bus yang disebabkan oleh rem blong menimbulkan kekhawatiran masyarakat, terutama di wilayah dengan kontur jalan menurun dan curam. Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, menjelaskan bahwa kondisi “rem blong” tidak selalu berarti rem tidak berfungsi, tetapi lebih pada kinerja rem yang menurun atau brake fading. Hal ini terjadi karena penggunaan rem berlebihan ketika kendaraan menuruni jalan curam, menyebabkan komponen utama pengereman seperti tromol (brake drum) dan brake lining overheating. Lesani menekankan pentingnya peran pengemudi dalam mencegah kecelakaan tersebut dengan memahami kondisi jalan dan menggunakan rem dengan bijak.
Terjadinya kecelakaan bus akibat rem blong membawa dampak serius bagi keselamatan penumpang dan menyoroti pentingnya pemahaman pengemudi tentang kondisi jalan. Kontur jalan yang curam dan menurun menuntut pengemudi untuk menggunakan rem dengan bijaksana agar menghindari kecelakaan serupa di masa mendatang. Kesadaran akan keamanan dan pengetahuan yang mendalam tentang fungsi rem sangat penting untuk mencegah tragedi yang tidak diinginkan.
