Terkritik, Rencana Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer oleh Bonnie Triyana
Legislator DPR Fraksi PDIP, Bonnie Triyana, menyoroti pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengusulkan pengiriman siswa nakal ke barak militer sebagai upaya penyelesaian masalah. Menurut Bonnie, pendekatan semacam itu tidaklah efektif dan perlu pertimbangan lebih lanjut. Ia berpendapat bahwa masalah siswa bermasalah tidak dapat hanya diselesaikan melalui pendekatan militer, melainkan memerlukan pendekatan holistik yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti lingkungan keluarga, lingkungan sosial, dan aktivitas di sekolah.
Bonnie juga menegaskan bahwa penguatan karakter siswa, khususnya siswa bermasalah, tidak seharusnya dilakukan dengan cara pendidikan militer. Menurutnya, penanganan siswa bermasalah seharusnya melibatkan evaluasi yang komprehensif terhadap berbagai aspek kehidupan siswa, bukan hanya pembinaan secara militer. Ia juga mengutip pendapat Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana yang menyebutkan bahwa pengiriman siswa bermasalah ke barak militer seharusnya dilakukan dengan persetujuan orang tua, namun demikian pendekatan psikologis dinilai lebih tepat dalam menangani masalah tersebut.
Bonnie menambahkan bahwa pemerintah daerah, mulai dari kabupaten/kota hingga provinsi, perlu memastikan keberadaan guru konseling yang terlatih di setiap sekolah untuk mengatasi siswa bermasalah. Pendekatan terhadap siswa bermasalah juga seharusnya melibatkan penyediaan fasilitas di sekolah yang mampu menyalurkan bakat dan minat siswa, seperti fasilitas olahraga dan kesenian. Menurut Bonnie, hal ini dapat membantu siswa bermasalah untuk menyalurkan energi dan kreativitasnya, serta menghindari perilaku negatif seperti tawuran atau penyalahgunaan narkoba.
Bonnie menegaskan bahwa penanganan terhadap anak bermasalah harus dilakukan dengan pendekatan yang berbeda-beda sesuai dengan karakter dan latar belakang sosial masing-masing anak. Ia juga mengingatkan bahwa setiap anak bermasalah memiliki penyebab yang berbeda-beda, sehingga diperlukan pendekatan yang khusus dan terarah untuk membantu mereka. Menurut Bonnie, mengirimkan siswa bermasalah ke barak militer bukanlah satu-satunya cara yang efektif dalam penyelesaian masalah dan dapat menimbulkan beban tambahan yang tidak relevan bagi tentara yang sudah sibuk menjaga keamanan negara.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berencana untuk mengirim siswa bermasalah ke barak militer sebagai bagian dari program pendidikan karakter siswa. Rencana ini akan dimulai pada 2 Mei 2025 di beberapa wilayah di Jawa Barat yang dianggap rawan, dengan kerjasama antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah. Program ini akan difokuskan pada siswa yang sulit dibina atau terlibat dalam perilaku negatif seperti tawuran atau kejahatan.