Jokowi dan Sespimmen Polri: Publik Bisa Menganggap Post Power Syndrome

Pertemuan Presiden RI ke-7 Joko Widodo dengan para peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Serdik Sespimmen Polri) menarik berbagai reaksi mengingat Jokowi akan segera berakhir masa jabatannya sebagai presiden. Ahmad Sahroni, Bendahara Umum Partai Nasdem, memberikan tanggapannya terkait foto yang beredar dari pertemuan tersebut. Menurutnya, pertemuan tersebut seharusnya tidak diunggah ke media sosial agar tidak menimbulkan interpretasi negatif terutama terkait post power syndrome yang mungkin akan terjadi. Sahroni menganggap bahwa pertemuan tersebut seharusnya bersifat lebih tertutup, terutama mengingat Jokowi merupakan mantan Presiden RI.

Meskipun menilai bahwa pertemuan tersebut sendiri tidak salah, Sahroni menyoroti apakah Sespimmen Polri telah mendapatkan izin dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menghadiri acara tersebut. Dia menekankan pentingnya izin dari komandan tertinggi lembaga pendidikan tersebut, terlebih lagi jika pertemuan dilakukan oleh mantan Presiden. Sahroni berpendapat bahwa jika belum mendapat izin, peserta pertemuan seharusnya tidak mengenakan seragam dinas guna menghindari kesan yang tidak diinginkan. Maka dari itu, ketersediaan izin dari atasan dianggap penting dalam konteks tersebut.

Source link