Presiden RI Prabowo Subianto memberikan tanggapan terkait dengan polemik revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang disahkan menjadi UU dengan cepat. Proses RUU TNI tersebut mendapatkan banyak penolakan. Menurut Prabowo, percepatan proses RUU TNI terjadi karena fenomena di mana pimpinan institusi TNI selalu berganti hampir setiap tahun.
Dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media nasional di Hambalang, Bogor, Prabowo menjelaskan bahwa tujuan RUU TNI hanya untuk memperpanjang usia pensiun beberapa perwira tinggi, bukan untuk menghidupkan kembali dwifungsi TNI. Prabowo menegaskan bahwa TNI tidak memiliki niat untuk terlibat dalam politik.
Prabowo juga mengingatkan bahwa dirinya adalah yang pertama kali menyampaikan prinsip civilian supremacy di lingkup TNI, di mana TNI harus tunduk kepada pemimpin sipil. Dia menyinggung pengalaman pribadinya saat diberhentikan dari TNI oleh Presiden RI ke-3, BJ Habibie, namun ia tetap mengajak untuk memberikan penilaian yang objektif terhadap TNI. Prabowo menekankan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap TNI, terutama dalam penanganan bencana alam dan situasi krisis.
