Ketua DPR RI, Puan Maharani mengutuk keras aksi brutal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua, yang menyebabkan seorang guru meninggal dunia. Puan menegaskan bahwa aksi KKB telah melukai rasa kemanusiaan dan merugikan pembangunan di Papua.
Insiden penyerangan yang dilakukan oleh KKB di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua pada 21 Maret 2025, mengakibatkan seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen meninggal dunia. Tidak hanya itu, tujuh orang guru dan tenaga kesehatan juga mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. Selain menyerang warga sipil, KKB juga membakar rumah dan sekolah di Distrik Anggruk.
Pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens juga dilaporkan disandera oleh KKB Papua. Puan menilai tindakan KKB sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan menghambat pembangunan di Papua. Dia menyerukan agar pemerintah bersama TNI/Polri meningkatkan keamanan di daerah konflik Papua untuk mencegah serangan serupa di masa depan.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) diklaim bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Puan juga meminta pemerintah untuk memberikan data yang akurat terkait jumlah korban, mengingat terdapat perbedaan informasi mengenai jumlah korban tewas akibat serangan KKB.
Sebagai langkah preventif, Puan menekankan perlunya perlindungan yang serius bagi guru dan tenaga kesehatan di wilayah konflik. Negara harus memastikan keamanan di daerah rawan konflik seperti sekolah dan puskesmas telah dijamin secara optimal.