Mbah Supatmi, seorang wanita lanjut usia berusia 80 tahun, tinggal di rumah yang sangat sederhana di Dusun Trebung, Desa Karanganyar, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso. Rumahnya, yang hampir rebah, terbuat dari gedek bambu dengan pintu kayu lapuk. Mbah Supatmi, yang dulunya adalah penerima Program Keluarga Harapan, sekarang hidup tanpa penghasilan dan dukungan keluarga. Dia hanya berharap untuk sedikit perhatian dan makanan yang memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, bantuan yang diterimanya tiba-tiba hilang tanpa penjelasan. Meskipun masih memiliki saudara, mereka juga dalam kondisi miskin dan renta. Hidup Mbah Supatmi sekarang bergantung pada kebaikan tetangga baik. Ia makan dari pemberian orang-orang sekitar, minum dari sumur tetangga, dan hanya mengandalkan doa saat sakit.
Meski pernah ditawari bantuan listrik gratis dan program bedah rumah, keterbatasan membuatnya harus menolak. Dalam usia yang semestinya penuh kasih sayang, Mbah Supatmi harus berjuang setiap hari untuk bertahan hidup. Ia hanya berharap bisa mendapatkan bantuan lagi agar dapat makan sendiri dan tidak menyusahkan orang lain.
Kisah kehidupan yang penuh dengan kesederhanaan dan ketabahan ini menggambarkan betapa beratnya perjuangan Mbah Supatmi. Semoga kebaikan dan perhatian dapat terus mengalir untuk mengangkat beban hidup sehari-hari dari pundak wanita renta ini.
![Negeri Muslim Mengalahkan Rusia: Nasib Saat Ini](https://portalberitatribun.org/wp-content/uploads/2025/04/bendera-nasional-rusia-terlihat-diturunkan-di-markas-duma-negara-majelis-rendah-parlemen-pada-hari-b.jpeg; charset="utf-8"-250x140.jpeg; charset="utf-8" "Negeri Muslim Mengalahkan Rusia: Nasib Saat Ini")
![Negeri Muslim Mengalahkan Rusia: Nasib Saat Ini](https://portalberitatribun.org/wp-content/uploads/2025/04/bendera-nasional-rusia-terlihat-diturunkan-di-markas-duma-negara-majelis-rendah-parlemen-pada-hari-b.jpeg; charset="utf-8"-400x225.jpeg; charset="utf-8" "Negeri Muslim Mengalahkan Rusia: Nasib Saat Ini")
