Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto tidak keberatan jika didemo oleh mahasiswa terkait kebijakan yang diterapkan dalam pemerintahannya. Hal ini disampaikan sebagai tanggapan terhadap demo bernama #Indonesia Gelap yang digelar oleh sejumlah elemen mahasiswa di Jakarta Pusat. Prasetyo menekankan bahwa Prabowo menerima semua kritik dengan tangan terbuka, namun ia berharap kritik tersebut bersifat konstruktif dan bukan negatif. Sebelumnya, demo tersebut diwarnai dengan kericuhan dan berbagai elemen mahasiswa turut serta dalam demonstrasi untuk menyoroti kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat. Poin-poin tuntutan dari mahasiswa terhadap Pemerintahan Prabowo juga disampaikan dalam aksi demo tersebut. Selain itu, Prasetyo juga menekankan pentingnya kritik yang konstruktif dan bersifat positif dalam pembangunan negara serta menyerukan agar kritik yang disampaikan tidak bersifat negatif.
Selain itu, aksi demo tersebut juga menyoroti berbagai isu penting seperti pemangkasan anggaran pendidikan, reforma agraria, keterlibatan militer dalam sektor sipil, Perlindungan hak-hak masyarakat adat, instruksi presiden yang dianggap merugikan, dan banyak lagi. Selain itu, evaluasi program makanan bergizi gratis, kesejahteraan dosen, efisiensi kabinet, dan reformasi total Polri juga menjadi bagian dari tuntutan mahasiswa. Demo tersebut juga menunjukkan bahwa masyarakat sipil memiliki peran penting dalam pengawasan terhadap pemerintahan dan kebijakan yang diterapkan.Ini menunjukkan betapa pentingnya partisipasi publik dan menjadikannya sebagai bagian dari proses demokratisasi dan perbaikan sistem yang ada. Tindakan demonstratif tersebut juga memberikan sinyal bahwa masyarakat dan mahasiswa turut serta aktif dalam menuntut transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam berbagai kebijakan yang mempengaruhi kehidupan publik secara umum. Sesuai dengan semangat demokrasi dan percepatan pembangunan.
