Aksi demo menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua menjadi sorotan karena dilakukan oleh siswa SMA dan SMK di Jayawijaya, Papua Pegunungan, Jayapura, dan Nabire. Mereka menuntut agar program MBG yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto diganti dengan program pendidikan gratis. Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari dapil Papua, Yan Mandenas, menjelaskan bahwa MBG dan pendidikan gratis bersumber dari mata anggaran yang berbeda. MBG merupakan program kampanye Presiden Prabowo yang sepenuhnya dibiayai oleh APBN, bukan ABPD. Sedangkan pendidikan gratis sudah termasuk dalam alokasi dana Otonomi Khusus (Otsus) bagi Papua. Lebih lanjut, Yan menjelaskan bahwa revisi aturan Otsus pada 2021 memberikan kewenangan kepada kabupaten/kota dan provinsi di Papua untuk memberikan alokasi dana Otsus kepada masyarakat asli Papua. Yan berharap agar program MBG dan pendidikan gratis tidak saling bertentangan, namun alokasi dana Otsus dimaksimalkan untuk pendidikan dan kesehatan. Yan menekankan pentingnya agar aktivitas demo yang provokatif dihindari dan masyarakat Papua memberikan perhatian kepada para kepala daerah untuk konsisten melaksanakan pendidikan gratis melalui pembiayaan Otsus.
Dugaan Elite Politik dalam Penolakan Program MBG Papua

Read Also
Recommendation for You

Tensi politik di dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin meningkat menjelang Muktamar X. Hal ini…

Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo telah menyiapkan sanksi terberat bagi…

Ahmad Sahroni, anggota DPR RI nonaktif, telah menghilang dari publik selama hampir sebulan setelah kontroversi…

Amir Uskara ditunjuk sebagai ketua tim relawan pemenangan Muhamad Mardiono dalam muktamar ke-X PPP. Pada…

Peta persaingan calon ketua umum (caketum) PPP menjelang Muktamar X mulai mengerucut dengan rencana Muktamar…