Pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto tidak memperkenalkan konsep program 100 hari kerja. Meskipun demikian, pemerintahan ini mengapresiasi jika pandangan masyarakat terhadap kinerja selama 100 hari dapat diukur melalui lembaga survei. Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips Jusario Vermonte, dalam sebuah sesi rilis survei daring. Menurutnya, banyak program yang dilakukan memiliki sifat struktural meskipun terlihat sebagai quick wins bagi masyarakat. Program Makan Bergizi Gratis, sebagai contoh, dianggap sebagai program pembangunan multiyears yang memiliki tujuan strategis jangka panjang. Vermonte juga menegaskan bahwa pemerintahan memiliki rencana untuk merespons masukan dari survei terkait program tersebut. Meskipun ada menteri atau jajaran Kabinet yang kurang populer, ini tidak berarti bahwa mereka tidak bekerja. Vermonte menekankan bahwa program pemerintahan berlangsung dalam lima tahun masa jabatan, dengan tujuan untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.
Istana Prabowo: Tanpa Program 100 Hari

Read Also
Recommendation for You

Tensi politik di dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin meningkat menjelang Muktamar X. Hal ini…

Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo telah menyiapkan sanksi terberat bagi…

Ahmad Sahroni, anggota DPR RI nonaktif, telah menghilang dari publik selama hampir sebulan setelah kontroversi…

Amir Uskara ditunjuk sebagai ketua tim relawan pemenangan Muhamad Mardiono dalam muktamar ke-X PPP. Pada…

Peta persaingan calon ketua umum (caketum) PPP menjelang Muktamar X mulai mengerucut dengan rencana Muktamar…