Darurat Sampah Pekanbaru: Upaya Pemkot dan Harapan Perubahan yang Signifikan
Situasi Terkini Darurat Sampah di Pekanbaru
Krisis pengelolaan sampah di Pekanbaru memuncak hingga status Darurat Sampah resmi ditetapkan pada 15 Januari 2025. Keputusan ini diambil setelah tumpukan sampah di berbagai tempat penampungan sementara (TPS) mencapai titik kritis. Namun, sejak pemberlakuan status darurat ini, perubahan positif mulai terlihat. Dalam tiga hari pertama, volume sampah di TPS secara bertahap mulai berkurang. Ini menjadi sinyal awal dari upaya pemerintah dalam memulihkan kebersihan Kota Pekanbaru.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru, Iwan Simatupang, menyampaikan perkembangan ini sebagai hasil dari langkah-langkah yang lebih terstruktur dalam pengangkutan sampah. “Tumpukan di TPS sudah banyak berkurang,” ungkap Iwan pada Jumat, 17 Januari 2025. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tantangan besar masih membayangi proses pengelolaan sampah di kota ini.
@cakaplahdotcom Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Roni Rakhmat kembali turun meninjau pengangkutan sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), Rabu (15/1/2025). Peninjauan itu dilakukan dalam rangka realisasi percepatan penanganan sampah pasca Penetapan Status Darurat Sampah yang berlaku mulai hari ini 15-21 Januari 2025. Roni didampingi, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Iwan Simatupang, Plt Kepala Diskominfo Maisisco, dan Camat Payung Sekaki Reja, melakukan peninjauan di TPS Jalan Laos, samping SMP dan SMA Dharma Yudha. Dalam peninjauan itu, perusahaan pengangkut sampah PT Ella Pratama Prakasa (EPP) Pekanbaru menurunkan sejumlah alat berat di beberapa TPS. Selain alat berat dari PT EPP, Dinas PUPR Pekanbaru juga menurunkan satu unit alat di TPS lainnya.
Kendala yang Dihadapi dalam Pengelolaan Sampah
Walaupun ada kemajuan, pengelolaan sampah Pekanbaru belum mencapai tingkat yang optimal. Masalah utama terletak pada kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah sesuai jadwal yang telah ditentukan. Iwan menyoroti kebiasaan masyarakat yang sering membuang sampah di luar waktu operasional kendaraan pengangkut. “Misalnya, mobil pengangkut sudah lewat pukul 6 pagi, tetapi pukul 9 sampah baru dibuang lagi,” jelasnya.
Selain itu, kinerja operator pengangkut sampah, PT Ella Pratama Prakasa (EPP), juga menjadi perhatian. DLHK terus mengawasi agar perusahaan tersebut menjalankan tugasnya dengan lebih baik, mengingat perannya yang vital dalam mengatasi tumpukan sampah di Pekanbaru.
Peran Walikota Pekanbaru dalam Mengatasi Darurat Sampah
Penjabat Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat, mengambil langkah strategis dengan menetapkan status Darurat Sampah Pekanbaru. Masa darurat yang berlaku hingga 21 Januari 2025 ini bertujuan untuk memberikan solusi cepat atas tumpukan sampah yang terjadi sejak awal bulan.
Roni menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha, dalam pengelolaan sampah. “Kami berharap status darurat ini dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan,” ujar Roni.
Harapan dan Langkah Strategis untuk Pengelolaan Sampah Pekanbaru
Penetapan status darurat ini diharapkan menjadi momentum untuk membangun budaya disiplin dalam membuang sampah. Pemerintah Kota Pekanbaru secara aktif mengimbau masyarakat agar membuang sampah pada lokasi dan waktu yang telah ditentukan, sehingga proses pengangkutan dapat berjalan lancar tanpa kendala.
DLHK juga memastikan bahwa operator pengangkutan bekerja lebih maksimal, diiringi dengan pengawasan yang lebih ketat. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, operator, dan masyarakat, Kota Pekanbaru diharapkan segera keluar dari status darurat dan menjadi kota yang bersih dan nyaman.
Kolaborasi untuk Masa Depan Pekanbaru yang Bersih
Pengelolaan sampah Pekanbaru membutuhkan keterlibatan semua pihak. Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat, melalui langkah-langkah strategisnya, menunjukkan komitmen untuk menangani persoalan ini secara menyeluruh. Kinerja DLHK yang ditingkatkan, dukungan masyarakat, serta peran aktif pihak operator pengangkutan menjadi kunci utama dalam mengatasi permasalahan ini.
Dengan kerja sama yang solid, Pekanbaru memiliki peluang besar untuk mengatasi krisis ini dan kembali menjadi kota yang bersih dan sehat untuk seluruh warganya.
Sumber: Pekanbaru.go.id