Jumat, 25 Oktober 2024 – 18:45 WIB
Jakarta, VIVA – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menceritakan sedikit pengalamannya soal prosesi makan terpimpin yang dijalani selama pelaksanaan Retreat Kabinet Merah Putih di kompleks Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.
Baca Juga :
Prabowo Tegaskan Pembekalan Menteri di Akmil Bukan Militeristik tapi “The Military Way”
“Saya sangat menikmati kebersamaan dan kedisiplinan selama menjalani retreat di Akmil ini. Salah satu yang paling berkesan adalah prosesi makan pagi dan makan siang terpimpin. Mungkin juga nanti makan malam akan dengan prosesi yang sama,” kata Hasan dalam keterangannya, Jumat, 26 Oktober 2024.
Hasan merincikan, pada pagi hari, seluruh anggota kabinet sudah berada pukul 08.00 WIB di tenda makan KS Tubun. Prosesi makan tidak boleh dimulai sendiri-sendiri melainkan dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga :
Prabowo Beri Peringatan Keras kepada Para Menterinya soal Korupsi, Kata Wakil Menaker
Prabowo membunyikan lonceng satu kali, kemudian semua anggota kabinet menundukkan kepala untuk berdoa. Setelah hening sejenak, lonceng berbunyi dua kali sebagai pertanda berdoa selesai. “Lalu semua anggota kabinet serentak meneriakkan ‘selamat makan’,” kata Hasan.
Baca Juga :
Tampil Beda, Budi Gunawan Pakai Topi Jenderal Bintang 4 di Retreat Kabinet Merah Putih
Tak hanya makan yang dimulai secara bersama-sama namun prosesi makan juga harus diakhiri secara bersama-sama.
Menurut Hasan, saat lonceng berbunyi sekali, semua berhenti dan berdoa setelah makan. Kemudian lonceng berbunyi dua kali sebagai tanda akhir dari doa, dan semuanya meneriakkan “terima kasih”.
Makan siang juga dilakukan dengan prosesi yang sama dan dipimpin oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Mungkin terkesan sepele, tapi bagi saya ini bagian dari keteraturan dan kedisiplinan yang diajarkan di sini. Salah satu dari banyak hal tentang kebersamaan dan kedisiplinan yang diajarkan kepada taruna-taruna calon patriot bangsa,” kata Hasan.
Hasan menambahkan, retreat selama dua hari menjadi momen yang sangat penting untuk menyerap energi para patriot-patriot bangsa agar setia pada tujuan berbangsa dan bernegara.
Halaman Selanjutnya
Menurut Hasan, saat lonceng berbunyi sekali, semua berhenti dan berdoa setelah makan. Kemudian lonceng berbunyi dua kali sebagai tanda akhir dari doa, dan semuanya meneriakkan “terima kasih”.