Keluarga dan kampus tidak menemukan kelainan pada mahasiswi Universitas Tarumanegara (Untar) berusia 18 tahun yang tewas setelah menjatuhkan diri dari lantai enam salah satu gedung di perguruan tinggi itu pada Jumat (4/10) sekitar pukul 18.37 WIB. “Baik orang tua korban maupun kampus tidak melihat adanya kelainan pada korban. Kelainan dalam arti bahwa mungkin korban memiliki masalah terkait hubungan asmara, utang piutang, atau konflik keluarga,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi kepada wartawan di Jakarta, Selasa. Keluarga korban menyebut bahwa hubungan korban dengan keluarga berjalan baik.
Oleh karena itu, polisi masih menyelidiki motif kematian korban. “Motif masih sedang diselidiki,” kata Syahduddi. Sebelumnya, polisi mengatakan bahwa keluarga mahasiswi Universitas Tarumanegara (Untar) tidak ingin jenazah korban diautopsi. “Mereka tidak ingin jenazah diautopsi. Mereka ingin membawa pulang jenazah saja,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara.
Keluarga awalnya mengatakan bahwa korban tewas karena dibunuh. Namun setelah penjelasan dan rekaman CCTV kejadian ditunjukkan, keluarga korban akhirnya menerima bahwa kematian korban bukan karena pembunuhan. Kapolsek Grogol Petamburan Kompol Hafiz Gumilang merinci kronologi kejadian. Korban berada di lingkungan Kampus Untar sejak pukul 09.00 WIB pada hari kejadian. Kemudian pada pukul 10.00 WIB, korban mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Pukul 12.30 WIB, korban bersama teman-teman pergi ke kafe dan kembali ke kampus pada pukul 13.00 WIB. Kemudian sekitar pukul 17.30 WIB, korban menuju ke parkiran dan menyusun barang bawaannya ke kendaraan. Pukul 18.30 WIB, korban pergi ke lantai empat gedung parkir dan akhirnya menjatuhkan diri dari gedung tersebut setelah diperingatkan oleh sekuriti.
Ini adalah rangkuman dari kejadian yang menimpa mahasiswi Untar yang tragis. Semoga keluarga korban dapat menerima kejadian ini dengan lapang dada.
