Jumat, 27 September 2024 – 16:39 WIB
Jakarta, VIVA – Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Annisa Alfath mengatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus menyiapkan sekurang-kurangnya tiga langkah untuk mengatur kampanye di media sosial selama masa kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Ia membeberkan, ada banyak peraturan yang perlu dibuat lebih lanjut oleh KPU, guna mengatur proses kampanye dari tim pemenangan para calon kepala daerah, sehingga bisa mengurangi penyebaran berita bohong atau hoaks, fitnah, dan black campaign.
“Yang pertama, melakukan sosialisasi terkait timeline kampanye, terutama kampanye di media sosial yang sering kali terkaburkan timeline kampanyenya. Pada masa tenang justru banyak kampanye beredar,” kata Annisa dilansir dari ANTARA di Jakarta, Jumat, 27 September 2024.
Baca Juga :
Rano Karno Ngaku Sudah Baca Visi-Misi Anies untuk Pilgub Jakarta: Sama dengan Kita
Dia membeberkan, langkah kedua yakni KPU harus secara aktif menjalin kerja sama dengan penyedia platform media sosial, agar mencegah disinformasi dan juga ujaran kebencian kepada salah satu pasangan calon (paslon).
Baca Juga :
Elektabilitas Ridwan Kamil Unggul dari Pramono tapi Selisihnya Tipis, Menurut Poltracking
Namun, kata Annisa, guna menerapkan hal itu, KPU juga harus membuat definisi jelas terkait konten yang masuk kategori untuk di-take down.
“Yang ketiga, perlu ada transparansi terkait dana kampanye yang transparan, dibuka selebar-lebarnya guna keperluan prebunking dan debunking, serta untuk mewujudkan kampanye yang berintegritas,” ujar peneliti perempuan tersebut.
Selain tiga hal itu, menurut Annisa, KPU juga harus bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), untuk melakukan pengawasan terhadap proses kampanye.
Baca Juga :
Pilkada 2024, Daftar Lima Kabupaten di Sumatera Utara Lawan Kotak Kosong
Ditambah lagi, KPU sudah mengumumkan terkait penggunaan kembali Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang sebelumnya sudah pernah bermasalah saat digunakan.
“Pada pemilu kemarin banyak terjadi permasalahan baik teknis maupun terkait data yang tidak transparan,” ujar dia.
Oleh sebab itu, sistem tersebut juga harus dipersiapkan dengan matang sehingga tidak akan menimbulkan masalah kembali di kemudian hari. (ant)
Putra Zainuddin MZ Dukung Pramono Anung, Ungkap Ajaran Sang Ayah soal Pemimpin
Pramono Anung menerima kunjungan salah satu anak Zainuddin MZ, Luthfi. Keluarga Zainuddin MZ mendukung Pramono Anung sebagai calon gubernur Jakarta.
VIVA.co.id
27 September 2024