Rabu, 11 September 2024 – 07:36 WIB
Jakarta, VIVA – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah mengatakan tidak menjadi masalah bagi PDIP jika nanti memilih menjadi oposisi dan berada di luar pemerintahan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga :
Kata Istana Soal Susu Ikan Jadi Pengganti Program Makan Siang Gratis
Hal itu ditegaskan Said saat merespons rencana pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pertemuan itu direncanakan berlangsung sebelum Prabowo dilantik.
Said menekankan, rencana pertemuan itu jangan diartikan bahwa PDIP akan bergabung ke pemerintahan Prabowo meskipun memiliki visi yang sama.
Baca Juga :
Makan Bergizi Gratis di Cianjur Sudah Ada Sejak 2022, Targetnya Lansia
“Jangan ditarik ke gabung bergabung dan tidak gabung; visi sama tidak harus kami di dalam [pemerintahan], atau tidak haram kami di luar, kan begitu,” kata Said kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 11 September 2024.
Baca Juga :
Perpanjangan Pengurus PDIP Digugat ke PTUN, Komarudin Watubun: Dicek Dulu Siapa Dalangnya
Said menjelaskan, pertemuan Prabowo dan Megawati nantinya akan membicarakan soal visi membangun bangsa Indonesia ke depan.
Maka itu, dia menyebut tak masalah jika pada akhirnya PDIP memilih menjadi oposisi. Dia memastikan partai berlambang banteng itu tetap memberikan kritik konstruktif terhadap pemerintahan Prabowo.
“Ketika dua tokoh bangsa ini bertemu akan bicara visi ke depan, bagaimana membangun Indonesia. Jangan kemudian bertemu, wah berarti [PDIP gabung pemerintahan], tidak ke situ,” katanya.
PDIP: Pertemuan Megawati-Prabowo Jangan Dikaitkan dengan Bagi-bagi Kekuasaan
Ketua DPP PDIP merespons baik rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri. PDIP meyakini pertemuan itu pasti terjadi.
VIVA.co.id
11 September 2024