Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan bahwa anak dapat menjadi pendendam jika sering menyaksikan orang tua melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Tindakan yang terlihat oleh balita akan tercatat, yang kemudian berdampak menjadi pendendam karena melihat orang tuanya yang begitu kejam,” kata Komisioner KPAI Diyah Puspitarini kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Diyah menyoroti kasus seorang pria berinisial AS yang menusuk istrinya berinisial FF hingga tewas di Jalan Sepat RT 08/02 Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Rabu pukul 00.05 WIB dini hari.
Dia menjelaskan bahwa memori anak akan disimpan di alam sadar sehingga jika mereka langsung mendengar KDRT, mereka bisa meniru tindakan orang tua mereka. Oleh karena itu, pihak KPAI mendesak Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) DKI Jakarta untuk terus mendampingi anak korban dalam menyembuhkan trauma.
Selain itu, keterangan traumatis di Polisi juga dapat memberatkan hukuman pelaku.
Petugas kepolisian telah menangkap pria berinisial AS karena menusuk istrinya berinisial FF hingga tewas di Jalan Sepat RT 08/02 Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Rabu.
Pelaku masih dalam status terlapor dan saat ini sedang ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Unit Pelaksana Teknis Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta telah menangani 855 laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam periode Januari-Juni 2024.
