Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengatakan bahwa ada lebih dari 50 sindikat penipuan penukaran mata uang asing (valas) yang menargetkan korban lanjut usia yang baru meninggalkan bank. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan “gendam”, di mana para pelaku menggunakan kata-kata bohong untuk menipu korban.
Lebih dari 50 kelompok sindikat tersebut beroperasi di berbagai kota seperti Jakarta, Riau, Bali, dan Medan. Polsek Kelapa Gading berhasil menangkap empat pelaku, di antaranya tiga merupakan residivis yang pernah ditahan di Bali, Malang, dan Magelang.
Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Maulana Mukarom, mengungkapkan bahwa sindikat penipuan ini telah melakukan aksinya di 15 lokasi, namun baru dilaporkan oleh tiga korban. Para korban diimbau untuk segera melaporkan ke Polsek apabila merasa menjadi korban.
Empat pelaku yang berhasil ditangkap adalah AS alias Duren, SA alias Dewi, RKST alias Profesor, dan A alias Jojon. Mereka berperan sebagai sopir menggunakan kendaraan dengan plat palsu. Para pelaku berhasil ditangkap lima hari setelah rekaman videonya menjadi viral di media sosial.
Selama diinterogasi, ketua sindikat RKST mengakui bahwa mereka mengincar lansia dengan cara menipu korban agar dapat menukarkan uang dengan jumlah yang lebih besar. Para korban yang menjadi korban biasanya adalah orang yang tamak atau serakah. Mereka tergiur dengan nilai uang yang lebih besar yang ditawarkan oleh para pelaku.
Seorang cucu korban, Felix (32), mengungkapkan bahwa total emas yang diambil dari korbannya sebesar 23 gram pada Jumat (16/8). Ia menceritakan bagaimana neneknya menjadi korban penipuan oleh sindikat tersebut.
Polsek Kelapa Gading berhasil mengamankan barang bukti berupa rekening koran, ID Card Bank BRI, tas ransel, kemeja, uang kertas sembahyang pecahan 10.000 dolar Singapura, uang kertas mainan pecahan Rp100.000, uang kertas Peru pecahan 1.000 Sol Peru, mobil Suzuki Ertiga, TNKB palsu, dan sepeda motor Yamaha N-Max Turbo.
Tersangka pelaku penipuan ini akan ditahan dan dimintai keterangan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Polres Metro Jakarta Utara terus melakukan upaya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, khususnya korban penipuan.
