update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas

Politisi PDIP Menjelaskan Alasan Tidak Mengusung Anies dalam Pilgub Jakarta: Diperlukan Proses untuk Bersatu

Politisi PDIP Menjelaskan Alasan Tidak Mengusung Anies dalam Pilgub Jakarta: Diperlukan Proses untuk Bersatu

Kamis, 29 Agustus 2024 – 06:14 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua DPP PDIP, Deddy Yevri Sitorus menjelaskan partainya tidak jadi mengusung Anies Baswedan dalam kontestasi Pilgub Jakarta 2024. Ia mengaku, itu terjadi karena masih membutuhkan suatu proses untuk menyatukan ideologi Anies dengan PDIP.

“Baca Juga :

Berkas Pramono-Rano dan RK-Suswono Lengkap, KPUD Minta Tanggapan Masyarakat untuk Kedua Pasangan

“Karena yang kita lakukan dengan mas Anies itu kan sebuah penjajakan ideologis. Sebuah upaya untuk mengubah jalannya sejarah kita dari kemarin sejarah konflik dalam pilgub, kemudian menjadi sejarah kolaborasi kedepannya,” ujar Deddy Sitorus kepada wartawan di DPP PDIP, dikutip Kamis, 29 Agustus 2024.

“Ada tarik menarik di antara dua kultur, ini yang kemudian masih butuh proses untuk disatukan,” sambungnya.

Deddy menjelaskan bahwa Anies memiliki banyak energi dan elektabilitas yang tinggi di Jakarta. Ia mengaku PDIP telah melakukan elaborasi dengan Anies, termasuk cara pandang pendukungnya.

“Justru kita sudah melakukan sebuah terobosan dalam komunikasi terhadap pemikiran-pemikiran Pak Anies dan juga mungkin elaborasi terhadap kultur atau cara pandang para pendukung Pak Anies,” ujar dia.

Namun, ia mengaku masih ada beberapa proses yang perlu disatukan dan bersinergi antara elaborasi PDIP dengan Anies Baswedan. Maka itu, muncul nama Pramono Anung sebagai alternatif untuk diusung di Pilgub Jakarta.

“Masih butuh proses untuk disinergikan. Nah pada titik itulah kemudian kita melihat adanya kebutuhan mendorong Mas Pram (Pramono Anung) ada di situ sebagai solidarity maker untuk kemudian ada proses sejarah, proses politik bangsa ini nanti membuat Jakarta ini bisa melupakan masa lalu yang cukup buruk dalam kontestasi politik,” jelas Deddy.

Diketahui, PDIP memilih mengusung duet Pramono Anung – Rano Karno, di Pilgub Jakarta. Pada Rabu 28 Agustus 2024, Pramono-Rano mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah atau KPUD Jakarta. Ini juga mengakhiri spekulasi sebelumnya soal Anies Baswedan yang diusung.

Rano Karno adalah mantan Gubernur Banten, yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PDIP. Sementara Pramono adalah politisi senior PDIP, mantan Sekretaris Jenderal partai tersebut. Pramono juga sempat menjadi Wakil Ketua DPR RI 2009-2014. Saat ini, Pramono adalah Sekretaris Kabinet di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Pramono mengaku sempat berkomunikasi dengan Anies Baswedan sebelum diusung dalam Pilgub Jakarta 2024. Ia mengaku membahas kecocokan dengan Anies.

“Sempat (komunikasi dengan Anies). Ya secara jujur saya hari minggu atau Sabtu saya telepon mas Anies yang nyambungin sebenernya ketua DPD saya bilang ke mas Anies ‘Mas Bismillah mudah mudahan kita cocok’ saya sampaikan ke beliau,” ujar Pramono di Jakarta Selatan, Rabu, 28 Agustus 2024.

Halaman Selanjutnya

“Masih butuh proses untuk disinergikan. Nah pada titik itulah kemudian kita melihat adanya kebutuhan mendorong Mas Pram (Pramono Anung) ada di situ sebagai solidarity maker untuk kemudian ada proses sejarah, proses politik bangsa ini nanti membuat Jakarta ini bisa melupakan masa lalu yang cukup buruk dalam kontestasi politik,” jelas Deddy.

Source link

Exit mobile version