Pada tanggal 10 Agustus 2024, Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk masa jabatan 2019-2024. Selama tujuh tahun memimpin Partai Golkar, Airlangga berhasil meningkatkan perolehan kursi bagi partai tersebut. Berbeda dengan Setya Novanto, predecesornya yang harus mundur karena masalah hukum, Airlangga mengundurkan diri tanpa status tersangka. Meski kurang dari 4 bulan lagi masa jabatannya berakhir, pengunduran diri Airlangga tidak terduga dan video pengunduran dirinya menyebar cepat.
Sebagai penulis buku biografi Airlangga, saya mengalami kesulitan dalam menyelesaikan naskah karena ketiadaan wawancara dengan tokoh-tokoh terkait. Meskipun ada usaha untuk menyelesaikan buku tersebut, namun dengan kesibukan Airlangga yang semakin meningkat, naskah tersebut terbengkalai. Dalam percakapan dengan Airlangga tentang Vaksin Nusantara, saya merasakan semangat baru dari beliau, bahkan Bang Aburizal Bakrie juga telah menggunakan vaksin tersebut.
Namun, dengan keputusan Airlangga untuk mengundurkan diri, buku tersebut tidak akan selesai. Meskipun saya sudah memprediksi bahwa Airlangga tidak akan maju sebagai Calon Presiden atau Wakil Presiden berdasarkan tingkah lakunya, namun tetap saja pengunduran dirinya mengejutkan. Airlangga selalu menunjukkan loyalitasnya terhadap Presiden Joko Widodo, dan aktivitas politiknya membuat banyak orang terkesima.
Dengan segala perjuangan dan peran Airlangga dalam Partai Golkar, tidak ada kesedihan ketika beliau mengumumkan pengunduran dirinya. Semua perjalanan dan tantangan yang dihadapi Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar hanya bisa dipahami oleh sedikit orang yang mengenalnya dengan baik, dibandingkan dengan publik yang melihat bahwa Airlangga adalah sosok yang teguh dan taat kepada Presiden Joko Widodo dan keluarganya.