Selasa, 13 Agustus 2024 – 05:00 WIB
Jakarta, VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid, menyebut para calon kepala daerah yang sudah ditetapkan maju di Pilkada 2024 ini, bisa berubah. Bahkan nama Airin Rachmi Diany yang digadang-gadang maju di Pilgub Banten, disebut bisa dibatalkan.
Ini tidak terlepas dari pasca pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar. Rabu 13 Agustus 2024, akan digelar pleno. Salah satunya adalah menentukan siapa Pelaksana Tugas atau Plt Ketum Golkar.
Nurdin Halid mengatakan, perubahan bisa terjadi karena situasi yang dinamis. Itu dikatakannya, dalam program Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Senin 12 Agustus 2024.
“Politik itu sangat dinamis dan politik itu sangat bersentuhan dengan kepentingan. Oleh karena itu perubahan itu bisa saja terjadi, tidak ada politik yang bersifat abadi, sangat dinamis,” jelas Nurdin dalam program tersebut.
Perubahan dilakukan dalam rangka kepentingan bangsa juga partai. Namun Nurdin memastikan, dinamika yang terjadi di Golkar walau tinggi, tidak akan mengganggu stabilitas nasional. Menurutnya, hal biasa dinamika yang tinggi sekalipun apalagi di tengah multi partai saat ini.
Nurdin Halid menjelaskan, memang beberapa orang sudah diberi rekomendasi untuk maju di pilkada. Belum keluar B1 KWK, surat penetapan mengusung calon. Tetapi setelah ada Plt Ketum Golkar nantinya, maka yang menandatangani SK adalah plt tersebut. Setelah sebelumnya diserahkan ke Kemenkumham.
Nurdin mengatakan, Partai Golkar akan taat asas seperti yang sudah ditentukan tersebut. Apalagi target untuk memenangkan pilkada 60 persen di seluruh Indonesia, butuh strategi. Golkar lanjut dia, juga sudah punya sistem sehingga tidak terburu-buru.
“Waktu masih cukup setengah bulan untuk kita menetapkan mengatur kembali, memberikan rekomendasi. Mungkin ada perubahan, mungkin juga tidak ada, tinggal kita lanjutkan B1 KWK,” katanya.
Nasib Airin di Banten Gagal?
Dalam program yang sama, pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, mengatakan perubahan ketua umum bisa mengubah rekomendasi. Kemungkinan terjadinya pergantian, sangat besar.
Ujang mengaku dalam beberapa minggu ini dia sering ke Golkar karena diminta untuk memaparkan elektabilitas calon-calon. Sehingga ia mengaku memahami situasi di dalamnya.
“Misalkan di Banten jangan-jangan Bu Airin juga berubah tidak didukung. Pak RK juga tidak tahu,” katanya.
Saat disinggung siapa kira-kira yang diprediksi bakal berubah, tidak diusung di pilkada setelah ada Plt Ketum Golkar, Ujang menyebut Airin.
“Saya meyakini Airin tidak akan maju, saya yakin akan lawan kotak kosong kubu KIM,” katanya.
“B1 kwkw bisa diubah sebelum didaftarkan di KPU,” lanjutnya menambahkan.
Di Banten, Golkar disebut-sebut bakal koalisi dengan PDIP. Namun nama yang santer diprediksi menjadi cawagub yakni Ade Sumardi, membatalkan pengunduran dirinya sebagai caleg terpilih DPRD Banten. Artinya dia tidak lagi maju di pilkada.
Sedangkan pasangan Andra Soni – Dimyati Natakusumah, didukung koalisi besar. Minus Golkar, pengusung duet ini adalah dari KIM Plus, seperti Gerindra, PAN, PSI, Demokrat, hingga PKS, PPP dan juga Nasdem.