Senin, 5 Agustus 2024 – 13:19 WIB
Jakarta, VIVA – Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad bertemu dengan aktivis dan keluarga korban tragedi 1998. Dasco didampingi oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Habiburokhman.
Momen pertemuan itu diunggah oleh Dasco dalam akun Instagram pribadinya, @sufmi_dasco pada Minggu, 4 Agustus 2024. Wakil Ketua DPR RI tersebut menyebut bahwa pertemuan tersebut sebagai silaturahmi kebangsaan.
Dasco yang dikonfirmasi menyatakan bahwa pertemuan dengan aktivis dan keluarga korban 98 tidak membahas hal-hal politik. Dia menyatakan bahwa pertemuan tersebut lebih merupakan silaturahmi untuk memperkuat persaudaraan dan kemajuan Indonesia.
“Ya, sama juga bahwa pertemuan dengan keluarga orang hilang 98 dan aktivis 98 itu juga dalam rangka silaturahmi, memperkuat oleh persaudaraan. Kita gak bicara macem-macem. Cuma kita sepakat bahwa ke depan kita akan sama-sama memikirkan bagaimana kemajuan Indonesia,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.
Dasco menjelaskan bahwa penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu sudah dilakukan pemerintah secara non-yudisial. Menurutnya, keluarga korban sudah memahami dan mengetahui hal tersebut.
“Kemudian ada hal-hal di masa lalu, ya itu sudah ada penyelesaian yang dilakukan oleh pemerintah,” lanjut Dasco.
“Namun kami juga ingin melakukan sinkronisasi dalam rangka menyamakan visi ke depan,” ujar Dasco. Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa keluarga korban telah membicarakan beberapa hal dan akan disinkronkan dengan program Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Tapi tidak ada soal politik, tapi terutamanya mengenai kesejahteraan rakyat. Bagaimana soal pendidikan, bagaimana soal pangan, dan juga kesehatan,” tambahnya.
Dalam keterangan foto di Instagram, Dasco menyebutkan 14 keluarga orang hilang dan aktivis 98 yang hadir dalam silaturahmi, antara lain Fitriwani (Anak Wiji Tukul Aktivis 98), Keluarga Aan Rusdianto Aktivis 98, Heni (Kakak Herman Hermawan Aktivis 98), Hera (Kakak Herman Hermawan Aktivis 98), Fatah (Ibunda Gilang Aktivis 98), Aan Rusdianto (Aktivis 98), Utomo (Ayah Bimo Petrus Aktivis 98), Hakim (Anak Dedi Hamidun Aktivis 97), Suyadi (Kakak Suyat Aktivis 98), Paiyan Siahaan (Aktivis Mei 98), Ayahnya Mugiyanto, Mugiyanto (Aktivis 98), Nina (Adik Yadin Aktivis Mei 98), dan Navila (Adik Nova Alkatiri Aktivis 98).
