Jumat, 26 Juli 2024 – 01:52 WIB
Jakarta – Elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ternyata lebih banyak yang memilih Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai cagub Jakarta. Anies dan Ahok banyak dipilih ketimbang Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menurut hasil survei Indikator Politik Indonesia.
Baca Juga :
PSI Berikan 16 SK Rekomendasi ke Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Daftarnya
Ketua DPP PSI, Cheryl Anelia Tanzil terkejut dengan hasil survei Indikator Politik Indonesia. Sebab, ternyata kader PSI banyak yang memilih Anies dan Ahok daripada Ketum Kaesang di Pilgub Jakarta 2024.
“Bahkan perbedaannya hanya 1 persenan dari 39 ke 41 persenen. Ternyata banyak pendukung PSI pilih pak Anies,” kata Cheryl menanggapi hasil survei bertajuk ‘Siapa Unggul di Jakarta? Rematch Anies vs Ahok dan Potensi Munculnya Kuda Hitam’, Kamis, 25 Juli 2024.
Baca Juga :
PSI Beri Rekomendasi Romi Jadi Calon Gubernur Jambi
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia baru saja merilis temuan barunya yang dilakukan pada 18-26 Juni 2024. Hasilnya, Anies unggul dalam simulasi 3 nama bakal calon Gubernur Jakarta 2024.
Baca Juga :
Elektabilitas RK Selisih Tipis Jika Head to Head Lawan Anies di Pilgub Jakarta
Dalam simulasi tiga nama calon gubernur Jakarta, Anies mendapatkan raihan sebanyak 43,8 persen. Sementara, Ahok meraih 32,1 persen dan Ridwan Kamil hanya 18,9 persen.
Saat memasukkan nama Ketum PSI Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta dan membuang nama Ahok. Hasilnya, dalam simulasi 3 nama tersebut Anies mendapatkan raihan sebanyak 48,8 persen, Ridwan Kamil 33,8 persen. Lalu, Kaesang cuma 5,7 persen.
“Jelas di sini bintang itu adalah pak Anies pak Ahok dan RK. Kaesang ini hanya menambah mungkin keseruan di DKI karena dari PSI mas Ketum belum pernah memutuskan apakah dia mau maju Pilkada atau tidak,” kata Cheryl.
Dia menyebut tiga besar dalam survei di atas berpengalaman sebagai kepala daerah. Adapun Kaesang belum berpengalaman dalam pemerintahan. Bahkan Kaesang belum pernah menjabat ketua RT sekali pun.
“Jadi, saya rasa sangat wajar angka yang dipaparkan karena itu refleksi. Tidak ada pergerakan memang mas Kaesang sebagai calon kepala daerah di DKI,” lanjut Cheryl.
“Dan, memang eksposur politik mas Kaesang itu baru dari 25 September tahun lalu. Kalau kita hitung masih seumur jagung lah bahkan belum sampai 1 tahun,” kata Cheryl.
Cheryl juga menyampaikan PSI tak mempermasalahkan hasil survei itu. Menurutnya, survei tersebut malah menjadi refleksi.
“Ini refleksi bagaimana akar rumput melihat mas Kaesang,” kata Cheryl.
Namun, Cheryl tetap bersyukur bahwa Kaesang tetap masuk dalam 10 besar survei Indikator Politik. Dalam Meski Kaesang dalam survei itu hanya mengantongi elektabilitas 0,3 persen atau menempati posisi buncit.
“Yang jelas sampai saat ini mas Kaesang belum pernah memutuskan apakah maju atau tidak. Itu yang harus saya garis bawahi karena masih ramai yang tanya. Dan, emang kita harus akui wajah baru sekali di dunia politik,” ujar Cheryl.
Halaman Selanjutnya
“Jelas di sini bintang itu adalah pak Anies pak Ahok dan RK. Kaesang ini hanya menambah mungkin keseruan di DKI karena dari PSI mas Ketum belum pernah memutuskan apakah dia mau maju Pilkada atau tidak,” kata Cheryl.