Keterbatasan jumlah anggota menjadi penyebab sulitnya menangkap aksi pelaku kejahatan yang beroperasi di kawasan terminal
Jakarta (ANTARA) – Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menyatakan akan menemui Kepala Terminal Bus Tanjung Priok beserta jajaran terkait untuk mengakui bahwa tindak kriminal di kawasan terminal bus semakin meningkat.
“Kami akan mendatangi dan berdiskusi terkait keluhan ini serta mencari solusi untuk menghadapi masalah ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan di Jakarta, Kamis.
Ia menyatakan bahwa hal ini akan menjadi perhatian pihaknya karena berkaitan dengan situasi keamanan dan ketertiban di terminal bus yang merupakan pusat keramaian aktivitas masyarakat.
“Jangan sampai ada rasa takut terhadap aksi kejahatan di sini,” tegasnya.
Pihaknya akan melakukan kegiatan Ngopi Kamtibmas di Terminal Bus Tanjung Priok untuk mendengarkan langsung permasalahan dan kejadian yang menimbulkan ketakutan terhadap aksi kejahatan, serta mengumpulkan informasi secara detail tentang aksi yang sering terjadi.
“Pokoknya tidak boleh ada rasa takut terhadap kejahatan di negara ini,” kata alumni Akademi Kepolisian tahun 1996 ini.
Sebelumnya, Kepala Terminal Bus Tanjung Priok, Muzofar Surya Alam, menyatakan bahwa Tanjung Priok sangat identik dengan masalah kriminal dan pihaknya sedang berusaha bekerja sama dengan jajaran Kepolisian.
Menurutnya, keterbatasan jumlah anggota menjadi penyebab sulitnya menangkap pelaku kejahatan yang beroperasi di kawasan terminal.
“Ketika kami mencoba menangkap, justru kami berisiko, ada anggota kami yang jadi korban saat hendak menangkap pelaku,” katanya.
Ia mengakui bahwa sejak kejadian tersebut, pihaknya memilih untuk menahan diri dan melaporkan kejadian kriminal langsung ke pos polisi di terminal.
“Kasus perampokan dengan sepeda motor sering terjadi, namun penodongan sudah jarang. Jika ada laporan tentang perampokan, kami langsung laporkan,” katanya.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
