Jumat, 12 Juli 2024 – 12:31 WIB
Jakarta – Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan bahwa fenomena munculnya publik figur dalam pilkada 2024 menunjukkan bahwa popularitas lebih menjamin kemenangan dibandingkan kualitas.
Baca Juga :
Pemutakhiran Data Pemilih untuk Pilkada Sumatera Utara Sudah 79 Persen
“Karena ini buka soal kemampuan strong leadership dalam memitigasi masalah atau kemampuan mengatasi masalah tapi ini lebih condong kepada sosok publik figur,” kata Pangi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 12 Juli 2024.
Pangi menilai popularitas suatu tokoh lebih berpengaruh di beberapa daerah lantaran masyarakat hanya mempertimbangkan apa yang terlihat saja.
Baca Juga :
Jelang Pilkada, Pendukung Ibas-Puspa Diserang dengan Parang saat Pasang Baliho
“Tidak jarang masyarakat justru mengabaikan rekam jejak dan latar belakang tokoh yang mungkin saja lebih berpengalaman dibandingkan publik figur yang diusung,” ujarnya.
Baca Juga :
Stafsus Jokowi Sindir Balik Djarot PDIP: Silahkan Datang ke IKN, Melihat Dari Jauh Tidak Akurat
Hal tersebut pula, menurut dia, yang memicu beberapa partai lebih mengusung nama publik figur dalam pilkada di daerah demi mendongkrak jumlah suara partai.
Hal serupa juga berlaku terhadap Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang dianggap mempunyai popularitas tinggi.
“Itulah mengapa partai masih butuh publik figur tokoh-tokoh terkenal, tokoh-tokoh yang menonjol seperti Kaesang dibutuhkan dalam konteks ini,” kata dia.
Menurut Pangi, popularitas merupakan modal besar Kaesang untuk seseorang yang belum memiliki pengalaman dalam bidang birokrasi ataupun memimpin sebuah wilayah.
Selain itu, kata dia, kesempatan Kaesang untuk memenangi pilkada akan lebih besar jika bertarung di daerah yang tidak memiliki incumben. Salah satu daerah yang dia maksud yakni wilayah Jawa Tengah.
Terlebih, kata Pangi, pilkada Jawa Tengah akan menjadi salah satu perhatian publik lantaran Kaesang akan berhadapan langsung dengan PDIP yang merupakan pemilik lumbung suara di Jawa Tengah.
“Semua mata akan tertuju ke sana, jadi perbincangan nasional karena Jateng provinsi yang sebenarnya kandang PDIP,” ujarnya.
Namun demikian, Pangi menilai hal itu hanya bisa terjadi jika Kaesang secara resmi mendeklarasikan dirinya untuk maju dalam pilkada Jawa Tengah. Hingga saat ini, PSI belum menentukan siapa saja kadernya yang akan dicalonkan dalam pilkada 2024. (ant)
Halaman Selanjutnya
Hal serupa juga berlaku terhadap Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang dianggap mempunyai popularitas tinggi.