Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa keuangan syariah telah menunjukkan ketahanan dalam menghadapi krisis dan mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan keuangan konvensional. Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, menyatakan bahwa potensi tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal. OJK memiliki tujuan untuk memperkuat posisi keuangan syariah Indonesia dalam pembiayaan syariah global yang lebih luas.
Dalam upaya meningkatkan perkembangan keuangan syariah, OJK akan melakukan serangkaian langkah strategis. Pertama, OJK akan mengoptimalkan kinerja pembiayaan syariah melalui penguatan dan konsolidasi permodalan, serta membina sinergi dan mendorong industri yang kompetitif dan dinamis. Selain itu, OJK akan memperkuat keuangan syariah dengan menerapkan kebijakan kerangka tata kelola syariah pada industri dan membentuk komite pengembangan keuangan syariah.
Mirza juga menekankan pentingnya meningkatkan peran keuangan syariah dalam program keberlanjutan, terutama dalam optimalisasi dana sosial syariah sebagai sumber pembiayaan sektor UMKM. Dalam survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2022, indeks literasi keuangan syariah tercatat sebesar 9,14 dan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,12%. Oleh karena itu, Kolaborasi yang baik antara berbagai pihak diperlukan untuk terus mempercepat tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah.
Artikel ini diambil dari CNBC Indonesia.
