Sektor perbankan syariah di Indonesia diharapkan mampu menghadapi kompetisi dengan perbankan konvensional dan bahkan menjadi pemimpin di skala regional. Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, dalam acara Sharia Economic Forum.
Dian menjelaskan bahwa untuk memenuhi harapan tersebut, perbankan syariah perlu memperbesar skala bisnis dan memperbaiki tata kelola mereka. Pengembangan perbankan syariah tidak hanya sebatas pengetahuan, laporan keuangan, dan keberlanjutan, tetapi juga meliputi tata kelola untuk meningkatkan kepercayaan nasabah.
OJK sendiri telah mengeluarkan aturan Peraturan OJK nomor 2 tahun 2024 yang mengatur tata kelola perbankan syariah dan BPR Syariah. Aturan ini diharapkan dapat membantu perbankan syariah untuk memiliki tata kelola yang kuat dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Selain itu, OJK juga mendorong perbankan syariah untuk melakukan konsolidasi guna mengalami pertumbuhan pangsa pasar. Dian menambahkan bahwa perbankan syariah perlu memiliki target jangka panjang yang sejalan dengan pertumbuhan perekonomian nasional di masa mendatang.
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan perbankan syariah dapat menjadi lebih kompetitif baik secara domestik maupun regional. Dan dengan adanya peraturan yang mengatur tata kelola perbankan syariah, diharapkan masyarakat akan semakin percaya dan confident untuk melakukan investasi dan transaksi dengan bank syariah.
