Haji dan umrah adalah dua jenis ibadah yang dilakukan di Tanah Suci yang memiliki beberapa perbedaan. Menurut buku Panduan Haji & Umrah untuk Wanita oleh Waway Qodratulloh, haji berasal dari bahasa Arab yang berarti “menuju sesuatu,” sedangkan umrah berasal dari kata yang artinya “berkunjung.” Beberapa perbedaan antara haji dan umrah adalah:
1. Kunjungan ke Armuzna: Haji melibatkan kunjungan ke tempat-tempat di luar Kota Makkah seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina, sementara umrah hanya melibatkan Ka’bah dan tempat Sa’i di Masjidil Haram.
2. Waktu Pelaksanaan: Umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, sedangkan haji hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, yaitu pada tanggal 9 Zulhijjah.
3. Hukum: Haji hukumnya wajib bagi Muslim yang mampu, sedangkan umrah hukumnya sunah atau wajib sekali seumur hidup menurut beberapa mazhab.
4. Durasi: Durasi pelaksanaan haji lebih lama dibandingkan umrah.
5. Persiapan Stamina dan Fisik: Haji membutuhkan persiapan stamina dan fisik yang besar, sedangkan umrah lebih ringan.
6. Penyembelihan Hewan Kurban: Jamaah haji yang melakukan haji qiran wajib berkurban, sedangkan umrah tidak mewajibkan penyembelihan hewan kurban.
7. Penyelenggara: Haji diselenggarakan oleh Kementerian Agama melalui Ditjen PHU, sedangkan umrah diselenggarakan oleh agen travel yang memiliki izin.
8. Rukun: Rukun haji meliputi beberapa tahapan, sedangkan rukun umrah lebih ringan.
Tata cara pelaksanaan haji dan umrah juga memiliki perbedaan. Dalam pelaksanaan haji, ada tahapan memulai ihram dari Miqat, wukuf di Arafah, menginap di Muzdalifah, lempar jumrah, tahallul, dan menginap di Mina. Sedangkan dalam pelaksanaan umrah, ada tahapan menuju Miqat, memakai pakaian ihram, berihram, memasuki Masjidil Haram, menuju Ka’bah, dan melakukan tawaf 7 kali.
Demikianlah perbedaan antara haji dan umrah beserta tata cara pelaksanaannya. Seperti yang disampaikan dalam buku Panduan Haji & Umrah untuk Wanita, kedua ibadah tersebut memiliki nilai dan kedudukan yang sangat mulia bagi umat Islam.
