Mengapa Lebih Baik Menggunakan AC Daripada Melakukan Hal Ini

Pada hari Minggu, 20 Juli 2025, banyak orang masih meyakini bahwa penggunaan AC pada mobil listrik di musim panas akan secara signifikan menguras baterai. Namun, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa gaya mengemudi, terutama kecepatan, memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap daya tahan baterai daripada penggunaan AC.

Mitos seputar kelemahan mobil listrik masih tersebar di masyarakat, terutama dalam hal penggunaan daya saat kondisi ekstrem. Namun, riset dari Geotab yang dikutip oleh VIVA Otomotif pada Minggu, 20 Juli 2025, menunjukkan bahwa mengemudi dengan kecepatan tinggi mengakibatkan konsumsi daya yang lebih besar daripada menyalakan pendingin udara. Hambatan udara yang meningkat seiring kecepatan mobil membuat motor listrik bekerja lebih keras.

Meskipun pada kecepatan rendah, pengaruh AC terhadap baterai sedikit lebih terasa karena hambatan angin masih kecil, konsumsi dayanya tetap tergolong kecil dan tidak perlu dikhawatirkan saat berkendara dalam kota. Mobil listrik modern dilengkapi dengan kapasitas baterai besar dan sistem regeneratif yang optimal saat mengerem, sehingga konsumsi daya AC relatif kecil dan efisiensi tetap terjaga.

Namun, saat melakukan perjalanan jarak jauh di jalan tol dengan menjaga kecepatan tinggi secara konstan, konsumsi daya akan meningkat tajam karena mobil terus melawan hambatan angin yang besar. Data yang dikumpulkan oleh Geotab dari lebih dari tiga juta perjalanan EV menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan saja bisa menyebabkan kehilangan jangkauan yang signifikan.

Sebagai contoh, mobil listrik dengan baterai 65 kWh dan kecepatan 80 km/jam di suhu 30°C dapat menempuh sekitar 230 km. Namun, saat kecepatannya meningkat menjadi 128 km/jam, jangkauannya turun drastis menjadi hanya 142 km, atau penurunan sekitar 39 persen. Hal serupa terjadi pada sedan listrik yang lebih aerodinamis. Jangkauan mobil tersebut turun dari 446 km pada kecepatan 80 km/jam menjadi 322 km saat kecepatannya mencapai 128 km/jam, atau penurunan sekitar 28 persen.

Source link